Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Pada Pandangan Pertama

22 September 2024   19:50 Diperbarui: 22 September 2024   20:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/

Cinta pada pandangan pertama---siapa yang tidak mengenal istilah ini? Bahasa orang bulenya 'love at the first sight'. Banyak dari kita mungkin pernah merasakannya: saat mata kita bertemu dengan seseorang dan tiba-tiba jantung berdebar, hati bergetar, dan dunia terasa lebih cerah dan indah. Itu bisa jadi pertanda kalau kita jatuh cintrong!

Cinta pada pandangan pertama adalah perasaan yang sering kita dengar dalam cerita-cerita romantis. Ini adalah pengalaman ketika kita merasa tertarik atau jatuh cinta pada seseorang hanya dengan melihatnya untuk pertama kali. Seolah-olah ada sambungan misterius yang membuat kita langsung merasakan ikatan emosional. Rasanya di hati kayak ada yang nyetrum!

Menurut sebuah penelitian dari Universitas Duke, ketertarikan awal bisa terjadi dalam waktu kurang dari satu detik setelah melihat seseorang! Itu cepat banget kan? Pertanyaannya, kenapa sih kita bisa cepat merasa jatuh cinta?

Pertama, karena ada reaksi kimia di otak. Saat kita melihat seseorang yang menarik, otak kita tidak hanya duduk diam. Ia bekerja keras! Beberapa zat kimia mulai dilepaskan, seperti dopamin. Ini adalah neurotransmitter yang sering disebut 'hormon kebahagiaan'. Ketika kita merasa tertarik, otak kita melepaskan dopamin yang membuat kita merasa bahagia dan bersemangat. Ini yang membuat kita merasa seolah-olah kita jatuh cinta.

Lalu ada norepinefrin. Zat ini adalah penyebab jantung berdebar dan perasaan cemas yang sering kita rasakan saat melihat orang yang kita suka. Bayangin aja, saat kita melihat seseorang yang menarik, denyut jantung kita meningkat tajam---dan itu semua berkat norepinefrin! Penelitian menunjukkan bahwa, saat kita melihat orang yang kita sukai, denyut jantung kita bisa meningkat hingga 70%. Ini menjelaskan mengapa kita sering merasa 'deg-degan' saat berhadapan dengan orang yang kita suka.

Dan ada juga oksitosin. Sering disebut sebagai 'hormon cinta', oksitosin berperan penting dalam menciptakan ikatan emosional. Ketika kita berinteraksi dengan seseorang yang kita suka, oksitosin membantu memperkuat perasaan kedekatan dan keintiman.

Alasan kedua kenapa kita cepat jatuh cinta adalah karena penampilan fisik. Penampilan fisik memiliki peran besar dalam cinta pada pandangan pertama. Penelitian menunjukkan bahwa orang sering kali lebih tertarik pada seseorang yang mereka anggap menarik secara fisik. Namun, daya tarik ini sangat subjektif---apa yang menarik bagi satu orang mungkin tidak sama bagi orang lain. Hal ini dipengaruhi oleh budaya, pengalaman pribadi, dan bahkan faktor psikologis. Jadi kalau menurutmu pacar temanmu kurang menarik, jangan kamu suruh dia periksa ke dokter mata!

Dan alasan ketiga karena koneksi emosional instan. Terkadang, ketertarikan yang mendalam juga bisa muncul dari kesamaan yang kita temui dalam diri orang tersebut. Mungkin mereka memiliki senyum yang mengingatkan kita pada seseorang yang kita cintai, atau cara berbicara yang membuat kita merasa nyaman. Koneksi emosional ini dapat muncul begitu cepat, dan seringkali terasa sangat kuat. Jika saat ini hubungan kalian mulai renggang, coba ingat-ingat lagi, apa yang dulu membuatmu jatuh cinta kepadanya saat pertama kali melihatnya?

Meskipun tidak semua cinta dimulai dengan pandangan pertama, pengalaman ini tetap menjadi salah satu momen paling berkesan dalam hidup banyak orang. Jadi, jika kamu merasakannya, jangan ragu untuk menjelajahi perasaan itu lebih dalam! Siapa tahu, itu bisa jadi awal dari sesuatu yang indah.

Cinta dan hubungan yang positif dapat meningkatkan kesehatan mental kita. Hormon yang dilepaskan saat jatuh cinta tidak hanya membuat kita merasa bahagia, tetapi juga bisa membantu mengurangi stres dan bahkan memperpanjang umur. Jadi, cinta benar-benar bisa membuat hidup lebih baik! Buat yang masih jomblo dan merasa sudah mampu membangun mahligai rumah tangga, ayo buruan cari pasangan! Tunggu apa lagi? Ingat, cinta bisa membuat kita sehat, bahagia, dan panjang umur!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun