Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hantu Masa Lalu

18 September 2024   21:47 Diperbarui: 18 September 2024   22:05 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para petugas saling bertukar pandang, kebingungan. Bagaimana mungkin pria yang sudah mati mampu membunuh semua napi ini? Mereka mencari jawaban di setiap sudut kebun, tetapi hanya ada kesunyian yang menyelimuti. Angin malam mengirimkan desir yang membuat mereka merasa seakan-akan dunia yang mereka kenal tiba-tiba berubah. Sesuatu yang tak terjelaskan, sesuatu yang berada di luar jangkauan akal, tampaknya telah terjadi di kebun itu.

Istri pria itu tak berkata apa-apa lagi. Dalam hatinya, ia tahu, suaminya telah melindungi mereka hingga akhir. Cinta yang suaminya miliki untuknya dan anak-anak mereka terlalu kuat, bahkan kematian tidak mampu merenggut tanggung jawabnya. Pria itu mungkin sudah tiada, tapi jiwa dan tekadnya masih bertahan, menjadi benteng terakhir yang menghalangi kegelapan menyentuh keluarganya.

Desa itu kembali sunyi, namun kebun mereka kini menjadi saksi bisu dari pertempuran antara masa lalu dan masa kini, antara kehidupan dan kematian, antara cinta dan kekerasan yang tak kunjung padam. Sang suami telah berkorban, namun cintanya tetap hidup, melindungi keluarganya dari lembah hitam yang tak pernah benar-benar lenyap.

TAMAT

"Jadikan taubat bukan hanya untuk dosa-dosa yang telah kamu lakukan, tapi juga untuk kewajiban yang belum kamu tunaikan." -- Ibn Taymiyyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun