Para petugas saling bertukar pandang, kebingungan. Bagaimana mungkin pria yang sudah mati mampu membunuh semua napi ini? Mereka mencari jawaban di setiap sudut kebun, tetapi hanya ada kesunyian yang menyelimuti. Angin malam mengirimkan desir yang membuat mereka merasa seakan-akan dunia yang mereka kenal tiba-tiba berubah. Sesuatu yang tak terjelaskan, sesuatu yang berada di luar jangkauan akal, tampaknya telah terjadi di kebun itu.
Istri pria itu tak berkata apa-apa lagi. Dalam hatinya, ia tahu, suaminya telah melindungi mereka hingga akhir. Cinta yang suaminya miliki untuknya dan anak-anak mereka terlalu kuat, bahkan kematian tidak mampu merenggut tanggung jawabnya. Pria itu mungkin sudah tiada, tapi jiwa dan tekadnya masih bertahan, menjadi benteng terakhir yang menghalangi kegelapan menyentuh keluarganya.
Desa itu kembali sunyi, namun kebun mereka kini menjadi saksi bisu dari pertempuran antara masa lalu dan masa kini, antara kehidupan dan kematian, antara cinta dan kekerasan yang tak kunjung padam. Sang suami telah berkorban, namun cintanya tetap hidup, melindungi keluarganya dari lembah hitam yang tak pernah benar-benar lenyap.
TAMAT
"Jadikan taubat bukan hanya untuk dosa-dosa yang telah kamu lakukan, tapi juga untuk kewajiban yang belum kamu tunaikan." -- Ibn Taymiyyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H