Demensia, yang dikenal sebagai kondisi penurunan fungsi kognitif secara progresif, tidak hanya memengaruhi orang biasa, tetapi juga sejumlah selebritas dunia. Salah satu kasus paling mengejutkan baru-baru ini adalah Bruce Willis, yang didiagnosis dengan aphasia dan kemudian dipastikan menderita demensia frontotemporal (FTD), suatu bentuk demensia yang menyerang bagian otak yang terkait dengan perilaku, bahasa, dan pengambilan keputusan.
Bruce Willis, aktor kawakan yang dikenal lewat film-film ikonik seperti Die Hard dan Pulp Fiction, mengejutkan penggemarnya ketika keluarganya mengumumkan bahwa ia terpaksa pensiun dari dunia akting pada tahun 2022. Awalnya, diagnosis Willis adalah aphasia, gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi. Namun, seiring waktu, diagnosis itu berkembang menjadi demensia frontotemporal.
FTD adalah jenis demensia yang jarang dikenal, tetapi menyumbang sekitar 10-20% dari semua kasus demensia. Berbeda dengan Alzheimer, FTD menyerang orang yang lebih muda, sering kali pada usia 40 hingga 65 tahun. Penyakit ini memengaruhi perilaku dan kemampuan berbicara lebih cepat dibandingkan dengan masalah memori.
Keluarga Bruce Willis, termasuk mantan istrinya Demi Moore dan istrinya sekarang Emma Heming, telah secara terbuka berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi, meminta dukungan dan kesadaran yang lebih luas tentang demensia.
Kedekatan keluarga mereka terlihat jelas pada tahun 2020 ketika mereka menjalani karantina bersama di Idaho selama pandemi, menunjukkan betapa kuatnya ikatan mereka dalam menghadapi suka maupun duka. Dalam wawancaranya dengan Barrymore, Demi Moore berbicara secara terbuka tentang dampak emosional dari diagnosis Bruce Willis terhadap putri-putri mereka. Moore menekankan bahwa fokus utama mereka sekarang adalah memastikan putri-putri mereka dapat menikmati setiap momen berharga bersama ayah mereka.
Selain Bruce Willis, beberapa selebritas ternama juga berjuang melawan demensia, baik itu dalam bentuk Alzheimer atau jenis lainnya. Aktor legendaris yang paling dikenal lewat perannya sebagai James Bond, Sean Connery, meninggal dunia pada 2020 setelah lama menderita demensia. Istrinya, Micheline Roquebrune, mengungkapkan bahwa Connery meninggal dalam tidurnya, dan demensia telah memengaruhi kemampuannya untuk menjalani kehidupan dengan nyaman selama beberapa tahun terakhir.
Meskipun Robin Williams paling dikenal dengan komedi dan film-filmnya yang penuh kehangatan, kehidupannya berakhir tragis pada 2014. Setelah kematiannya, diketahui bahwa Williams menderita Lewy body dementia, salah satu bentuk demensia yang paling sulit didiagnosis. Penyakit ini menyebabkan Williams mengalami halusinasi, depresi, dan gejala neurologis lainnya, yang berkontribusi pada kematiannya.
Demensia memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk mereka yang hidup di bawah sorotan publik. Penyakit ini dapat mengambil banyak bentuk, seperti Alzheimer, demensia frontotemporal, atau Lewy body dementia, yang semuanya memengaruhi kehidupan sehari-hari pasien secara signifikan. Tantangan terbesar adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang berbagai bentuk demensia, terutama yang lebih jarang dikenal seperti FTD.
Melalui keterbukaan dari keluarga dan individu terkenal seperti Bruce Willis, semakin banyak perhatian tertuju pada kebutuhan untuk memahami, mendukung, dan menemukan pengobatan untuk kondisi ini. Baik itu melalui peningkatan kesadaran atau penelitian ilmiah, perjuangan melawan demensia adalah tugas global yang memerlukan kolaborasi dan perhatian kita semua.
Dari cerita Bruce Willis ada pelajaran penting yang bisa diambil, yaitu pentingnya mengenali gejala dini, mendukung orang-orang terdekat, dan meningkatkan kesadaran. Selebriti yang terkena demensia menunjukkan bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu. Tapi dengan dukungan keluarga, teman, dan kesadaran publik yang lebih luas, perjalanan ini bisa sedikit lebih ringan.