Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Nominator AMI Awards 2015. 3 bukunya terbit di Gramedia. Penulis cerita di comicone.id. Sudah menulis 3 skenario film. Tumbal: The Ritual (2018), Jin Khodam (2023), Kamu Harus Mati (coming soon).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hal-Hal Kecil

14 September 2024   10:22 Diperbarui: 14 September 2024   10:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin sore berhembus lembut di taman yang sepi. Di sudut playground, seorang anak kecil, Damar, duduk sendirian di atas ayunan. Tak ada yang mau bermain dengannya. Ia memandangi anak-anak lain yang sibuk bermain berkelompok, tertawa riang sambil berlarian. Tapi Damar hanya bisa mengayunkan kakinya pelan, merasa terasing dari keceriaan di sekitarnya.

Tiba-tiba, seorang pria dewasa duduk di ayunan sebelahnya. Pria itu mengenakan jas rapi, wajahnya penuh senyum ramah. "Kenapa kamu duduk sendirian?" tanya pria itu lembut, suaranya hangat seperti sinar matahari di sore yang tenang.

Damar mengangkat bahu, matanya tertuju pada tanah. "Gak ada yang mau main sama aku."

Pria itu mengangguk, seolah mengerti tanpa perlu penjelasan lebih lanjut. "Aku juga dulu sering sendirian di playground. Sama seperti kamu sekarang."

Damar menoleh heran. "Beneran?"

Pria itu tertawa kecil. "Aku ingat, ketika aku kecil, aku bertemu seseorang yang memberiku nasihat penting. Dan nasihat itu membantu aku jadi seperti sekarang."

Damar menatap pria itu dengan rasa ingin tahu yang semakin besar. "Nasihat apa, Pak?"

Pria itu tersenyum, lalu menatap langit yang mulai berwarna jingga. "Jangan khawatir tentang orang lain yang gak mau bermain denganmu. Yang penting, kamu tahu apa yang kamu suka, dan teruslah berusaha melakukan yang terbaik. Suatu hari, kamu akan melihat bahwa hal-hal kecil yang kamu lakukan sekarang bisa membuat perbedaan besar di masa depan."

Mata Damar mulai berbinar mendengar kata-kata itu. "Jadi, aku gak perlu khawatir?"

Pria itu menggeleng, masih tersenyum. "Tidak, nak. Kamu punya banyak potensi. Aku yakin suatu hari nanti kamu akan sukses. Jangan lupa, waktu kamu besar nanti, mungkin kamu juga akan bertemu anak kecil yang kesepian seperti kamu sekarang. Dan saat itu, kamu bisa memberinya nasihat, seperti aku sekarang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun