Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Nominator AMI Awards 2015. 3 bukunya terbit di Gramedia. Penulis cerita di comicone.id. Sudah menulis 3 skenario film. Tumbal: The Ritual (2018), Jin Khodam (2023), Kamu Harus Mati (coming soon).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kunci yang Hilang

12 September 2024   11:10 Diperbarui: 12 September 2024   11:14 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangannya menyentuh benda keras. Sebuah kunci. Dengan penuh rasa lega, Bagas tersenyum. Kunci itu ada di sana, tepat di tempat yang ia sembunyikan dulu, tanpa pernah ia sadari. Ia telah menyimpan solusi di depan matanya sendiri, namun terlalu fokus mencari di tempat lain.

Tanpa berpikir panjang, ia memasukkan kunci itu ke dalam lubang kunci pintu rumahnya. Begitu pintu terbuka, ia merasa hawa hangat dari dalam rumah menyambutnya. Namun, ada yang berbeda. Sesuatu yang terasa asing. Rumah itu tidak lagi terasa seperti rumahnya.

Bagas melangkah masuk, menyalakan lampu ruang tamu. Matanya segera menangkap keanehan. Di meja, ada cangkir kopi yang masih mengepul hangat, sementara di sofa, sepasang sepatu yang tidak ia kenali tergeletak. Ia merasakan jantungnya berdegup kencang. Ini bukan rumahnya!

Tiba-tiba terdengar langkah kaki dari dapur, dan seorang pria keluar. Pria itu memandang Bagas dengan tatapan terkejut, seolah Bagas yang tak seharusnya ada di sana.

"Siapa kamu?" tanya pria itu dengan nada marah.

Bagas mundur satu langkah. "Ini... rumahku," jawabnya dengan kebingungan.

Pria itu menatap Bagas lekat-lekat, lalu menggeleng pelan. "Ini bukan rumahmu. Kamu sudah lama meninggalkan tempat ini. Kamu kehilangan kuncimu, bukan hanya yang satu itu, tapi semua kunci dalam hidupmu."

Bagas terdiam, merasakan kata-kata itu menusuk dalam. Lalu, dalam sekejap, ia menyadari kebenaran yang menohok. Ini bukan tentang rumah fisik. Ia telah kehilangan kendali atas seluruh hidupnya. Rumah ini hanyalah simbol dari apa yang sebenarnya hilang: jati diri, kebahagiaan, dan semua yang ia abaikan selama ini.

Saat pria itu melangkah mendekat, Bagas berbalik dan berlari keluar, menuju kegelapan malam. Ia sadar, kunci itu tak pernah ada. Yang ia cari adalah dirinya sendiri, yang tersesat entah di mana.

TAMAT

"Sadarilah bahwa kebahagiaan itu terletak di dalam diri Anda sendiri. Janganlah Anda membuang-buang waktu dan menyia-nyiakan usaha mencari kedamaian, kesenangan dan kegembiraan di dunia luar." - Og Mandino

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun