Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Nominator AMI Awards 2015. 3 bukunya terbit di Gramedia. Penulis cerita di comicone.id. Sudah menulis 3 skenario film. Tumbal: The Ritual (2018), Jin Khodam (2023), Kamu Harus Mati (coming soon).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayang Sebuah Wajah

6 September 2024   22:37 Diperbarui: 7 September 2024   06:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-ai-image/close-up-beautiful-girl-portrait

Suatu sore, Reno diundang datang ke rumah Susi. Rumah sederhana di pinggiran kota yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Saat menunggu Susi menyiapkan teh, Reno berjalan-jalan di ruang tamu, matanya mengamati benda-benda di sekelilingnya. Foto-foto keluarga terpajang rapi di dinding, menyajikan potongan-potongan kenangan masa lalu.

Di satu sudut, mata Reno tertumbuk pada sebuah bingkai foto. Dua gadis kecil berdiri berdampingan, tersenyum lebar ke arah kamera. Keduanya begitu mirip. Reno mengambil bingkai itu, memperhatikan lebih dekat.

"Oh, kau melihat foto itu?" Susi muncul di pintu, membawa nampan dengan cangkir teh. "Itu fotoku waktu aku kecil."

Reno tersenyum canggung. "Kamu yang mana?"

Susi balas tersenyum. "Coba tebak."

Reno menggeleng. "Kalian berdua sangat serupa."

Susi berkata dengan nada yang dalam. Wajahnya menerawang, mengenang masa lalu. "Orangtua kami bercerai waktu kami masih kecil. Aku ikut ayahku kemari. Kakakku tinggal bersama ibu. Kami nyaris tak bisa berkomunikasi. Hanya ini satu-satunya foto kenangan aku dan kakakku. Kami saudara kembar. Aku Susi, dia Susan."

Tangan Reno gemetar. "Susan?" Reno menelan ludah, menahan gemuruh di dadanya. Foto di tangannya meluncur jatuh ke lantai, kacanya pecah berserakan.

TAMAT

"Merindukan seseorang adalah bagian dari mencintai mereka. Jika kamu tidak pernah berpisah, kamu tidak akan pernah benar-benar tahu seberapa kuat cintamu." - Gustave Flaubert

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun