Selain itu, munculnya sub-genre seperti horor sosial, di mana ketakutan berasal dari kondisi sosial atau politik, semakin memperkaya lanskap horor Asia. Contoh lainnya adalah Impetigore atau Perempuan Tanah Jahanam (2019) dari Indonesia, yang disutradarai oleh Joko Anwar, yang berhasil memadukan horor dengan kritik sosial tentang ketidakadilan dan keserakahan.
Dengan semakin banyaknya sutradara dan penulis naskah yang berani mengeksplorasi tema-tema baru dan memadukan elemen tradisional dengan pendekatan modern, masa depan horor Asia tampak cerah. Selain itu, semakin mudahnya akses ke platform streaming global memungkinkan film-film horor Asia menjangkau penonton yang lebih luas, meningkatkan pengaruh dan popularitas genre ini di seluruh dunia.
Horor Asia bukan hanya tentang ketakutan semata, tetapi juga merupakan cerminan dari budaya, tradisi, dan dinamika sosial yang kaya dan kompleks. Dengan ciri khas yang kuat dan inovasi yang terus berkembang, horor Asia telah dan akan terus menjadi kekuatan yang tak terbantahkan dalam dunia perfilman internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H