Pemasaran yang cerdas juga memainkan peran penting. Misalnya, KKN di Desa Penari menggunakan media sosial secara efektif untuk menciptakan hype sebelum perilisan. Penggunaan cerita viral yang sudah dikenal di kalangan netizen membuat film ini mendapatkan perhatian luas tanpa biaya pemasaran yang besar. Dengan kata lain, pemasaran yang cerdas dan efisien dapat menarik minat penonton tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Film horor berbiaya rendah di Indonesia sering kali mampu meraih kesuksesan besar karena berbagai faktor yang saling mendukung. Dengan biaya produksi yang rendah namun keuntungan yang besar, film horor berbiaya rendah akan terus menjadi kekuatan utama dalam industri perfilman Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H