Baru saja ada kabar dari Tim IT K, bahwa durasi tayang artikel di kanal NT akan berubah menjadi 8 jam. Dan itu adalah sesuatu yang amat menggembirakan!
Mengapa menggembirakan? Mari kita ngobrol agak panjang mengenai hal itu, kawan, sambil ngopi pagi tentu saja…^_
Sejak awal saya termasuk yang cukup bawel ngurusin masalah NT. Banyak yang mempertanyakan, “Kenapa ngeributin itu terus sih, Bay? Ikhlas dikit ngape dalam menulis…”
Saya jawab,
Jika buat saya pribadi, kanal NT lebih dinilai sebagai penyelamat karya-karya fiksianers yang hit pembacanya sedikit karena mungkin 'isi' dan 'tema' karyanya belum sesuai kriteria pilihan admin, hingga dengan dikembalikannya NT kepada warga K, akan sangat membantu 'menguji' tulisan yang telah dibuat, apakah memang buruk atau justru banyak penggemarnya. Makanya saya pribadi termasuk yang cukup banyak omong 'meributkan' soal ini, karena saya sadar bahwa karya fiksi itu aneh dan biasanya 'ogah ngikutin aturan umum'...^_
Apa funsi kanal NT?
Gimana sih sebenernya masuk NT itu (maklum nggak paham meski ngikuti diskusi)?
Itu pertanyaan dari Kompasianer Naftalia K Sang Psikolog asyik yang gemar berbagi ilmu, yang saya catut dari genk inbok K-50 garapan Mbah Peyang beberapa menit yang lalu, karena saya pikir menjadi pertanyaan juga bagi K’ers lainnya, terutama bagi yang baru bergabung.
Kanal NT biasanya di klaim sebagai kanal warga k, mungkin karena yang nangkring di sana biasanya kompasianer yang memang aktif bersosialisasi serta saling silaturahmi, termasuk juga saling memberi vote serta komen. Jadi yang masuk NT memang biasanya yang gemar bergaul di K, walau tetap saja ga masuk nominasi best-bestan, haha... :P
Hal ini ditegaskan oleh Bang Fahmi sebagai Tim IT K beberapa menit barusan, sebagai berikut:
Formula:
NT = vote + komen (komen yg pny artikel ga diitung) (8 jam)
Populer = unik visitor (12 jam)
Memang ada beberapa pengecualian berlaku terhadap artikel yang memang bagus atau uniq, hingga mengundang k'ers untuk mengunjungi dan melempar sedekah vote serta komen. Juga berlaku terhadap akun kompasianer sialan pemelihara tuyul, yang semoga akun ‘beliau yang terhormat ndablegnya’ dan akun-akun tuyul peliharaannya yang dibreidel, dan bukannya kanal NT nya yang 'dinasionalisasi' alias diambil alih oleh para eksekutif K seperti sebelumnya, aamiin…^_
Dah, segitu aja tulisannya, lagi males nulis panjang-panjang. (Sambil menghimbau rekan fiksianers –juga K’ers- untuk terus aktif membuat karya, dan… saling bersilaturahmi kepada sesama. Karena ini semua bukan tentang keikhlasan dalam berkarya, melainkan lebih kepada tentang ‘keterbacaan’ karya oleh K’ers yang lain. Sebab bagaimana bisa tahu apakah sebuah karya baik atau buruk jika tidak pernah diuji? Dan bagaimana bisa sebuah karya diuji jika tidak terbaca…^_).
“Jika kau ingin karyamu diuji pembaca melalui komen dan vote, belajarlah terlebih dahulu untuk melakukan hal itu terhadap karya teman-temanmu, dan bukannya sekedar menulis epilog: Mohon agar memberi vote dan komen dibawah artikel ini, agar saya senang lalu berdendang hingga mabuk kepayang…^_”
Secangkir Kopi (Masih) tentang Kanal NT, ThornVille-Kompasiana, 19 Desember 2015.
*Dari kemarin saya agak ‘ngelengeng’ juga karena beberapa admin dan Tim IT nya pada mundur... Lha terus saya kalo mo nyentil ke siapa? Masa ke Kang Pepih, sih? Atuh agak jauh kelas dan mutunya... :P
*Tulisan ini murni pendapat pribadi pemilik lapak, dengan tidak bermaksud menyentil siapapun yang memang baiknya disentil... :P
*Data dan gambar diambil dari obrolan genk inbok K-50 besutannya Mbah Peyang, bersama Kompasianers kawakan selain saya sebagai satu-satunya yang masih hijau... :P
*Pemilik lapak ini sedang sok sibuk nyiapin draft novel buat Jokowi, buat test ombak beneran ga Tuan Presiden yang satu ini membaca tulisan rakyatnya... :P
*UPDATES : Membalas kunjungan melalui klik langsung nama akun K'ers yang ada di artikel fiksiana kini telah bisa dilakukan dari leptop/desktop. Terima kasih buat Bang Tim IT atas reaksi cepatnya terhadap kebawelan kami-kami di Kompasiana... (Dan siapa bilang bawel itu ga penting? :P )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H