Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendekatlah Kepada-Ku, dan Jangan Pernah Terjerat Menggantikan Aku

14 November 2015   06:02 Diperbarui: 14 November 2015   08:25 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

(Kenangan terindah bersama MS, nun di Andalas sana...^_)

Apa tujuan utamamu khutbah Jum'at ini, hai debu?

 

"insya allah saya ingin audiens lebih tercerahkan

menjadi lebih tenang dan bersyukur dalam menjalani kehidupan

yang kini kian penuh tantangan zaman, aamiin"

 

putar langkahmu

kembalilah ke rumah, dan salin ulang niatmu

sebab kau mencoba mengambil alih posisi -Ku

setelah itu, melangkahlah lagi dengan lebih bening dan syahdu

 

langkah awalmu menuju rumah -Ku kau tertipu

mencoba kangkangi hidayah sebagai buah khutbahmu,

apakah kau ilah manusia atau Aku Tuhan Semesta?

 

tapi getar ruhmu yang terus bergeliat di sudut hati,

memaksa -Ku untuk mengecupmu berulang kali,

lagi dan lagi,

memberimu paham apa itu delusi ikhlas dan apa itu lillah sejati.

 

mendekatlah kepada -Ku, dan jangan pernah terjerat menggantikan Aku

karena hidayah hanya milik -Ku, dengan kuasa penuh di tangan -Ku saat ingin Kubagi ke siapapun, dengan atau tanpa perantara siapapun

 

dalam hening sosok yang memang cuma debu ini kembali melangkah,

senyap sekaligus riuh,

 

"Allah Sang Terbesar, dan aku memang cuma debu

yang benarkah masih genap sebutir?"

 

"Bismillah..." ucap sosok debu dengan nada yang lebih ringan

kembali melangkah menuju rumah Tuhan

dengan hati yang tak lagi rawan

dengan jiwa yang lebih gagah, dengan asa yang lebih rupawan

 

"tiada daya dan upaya hanya Engkau,

duhai Telaga Segala Rindu

kau saksikan si bodoh ini mengucap asma -Mu

mencoba melakukan yang terbaik sekuat mampu

mengajak sebanyak mungkin manusia: menuju -Mu

dan setelahnya

biarlah cukup hanya Engkau sebaik pengakhir perkara

sedang hamba, tak lebih, hanya setitik perantara

bagi muara kesegalaan -Mu"

 

Allah, ampuni hamba

yang tak juga paham cara: mencintai -Mu
dengan cinta yang harusnya cuma cinta saja

dengan cinta
yang benarkah itu semua adalah cinta?

 

Andalas-Jawadwipa, 2015.

(Terima kasih atas interaksi kata kita waktu itu, Sobat, moga Allah terus Ridho atas apapun yang tengah kau (dan kita) lakukan, kemarin, kini juga kelak, aamiin...^_)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun