setelah itu, melangkahlah lagi dengan lebih bening dan syahdu
Â
langkah awalmu menuju rumah -Ku kau tertipu
mencoba kangkangi hidayah sebagai buah khutbahmu,
apakah kau ilah manusia atau Aku Tuhan Semesta?
Â
tapi getar ruhmu yang terus bergeliat di sudut hati,
memaksa -Ku untuk mengecupmu berulang kali,
lagi dan lagi,
memberimu paham apa itu delusi ikhlas dan apa itu lillah sejati.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!