Â
kita tak pernah mati
karena kita
tak pernah benar-benar hidup
Â
kerap terdengar
alunan nada dari lembah
penderitaan
datar, namun tajam
namun pekat namun sesak
Â
dulu negeriku amat makmur
kekayaan melimpah
gemah ripah loh jinawi
yang subur tanahnya, tumbuhkan batu
dan tongkat kayu yang kita lempar sambil bersandar
Â
lalu kita membesar hanya perut
tanpa isi lambung
lambung tanpa isi
Â
kini bayi-bayi negeri
lahir menyandang hutang
yang lembut tubuhnya
hanya mampu kita selimuti
dengan daun pisang
yang kita pinjam dari negeri seberang
(‘Catatan Terakhir Orde Baru’ dalam ‘Tinta Kepedihan’)
Â
Thorn Vilage-2000
Beberapa waktu pasca lengsernya Orde Baru, Indonesia dihantam krisis moneter dengan jumlah hutang negara sebesar Rp. 10.000.000,- untuk setiap warga negaranya, termasuk bayi yang baru lahir saat itu, yang ditutup dengan pemberitaan tentang negara ini yang mengimpor daun pisang dari Malaysia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H