Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Catatan Terakhir Orde Baru

25 Juli 2015   21:12 Diperbarui: 25 Juli 2015   21:12 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

kita tak pernah mati

karena kita

tak pernah benar-benar hidup

 

kerap terdengar

alunan nada dari lembah

penderitaan

datar, namun tajam

namun pekat namun sesak

 

dulu negeriku amat makmur

kekayaan melimpah

gemah ripah loh jinawi

yang subur tanahnya, tumbuhkan batu

dan tongkat kayu yang kita lempar sambil bersandar

 

lalu kita membesar hanya perut

tanpa isi lambung

lambung tanpa isi

 

kini bayi-bayi negeri

lahir menyandang hutang

yang lembut tubuhnya

hanya mampu kita selimuti

dengan daun pisang

yang kita pinjam dari negeri seberang

(‘Catatan Terakhir Orde Baru’ dalam ‘Tinta Kepedihan’)

 

Thorn Vilage-2000

Beberapa waktu pasca lengsernya Orde Baru, Indonesia dihantam krisis moneter dengan jumlah hutang negara sebesar Rp. 10.000.000,- untuk setiap warga negaranya, termasuk bayi yang baru lahir saat itu, yang ditutup dengan pemberitaan tentang negara ini yang mengimpor daun pisang dari Malaysia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun