Â
titik-titik air jatuh dari langit
bersama langkah mudaku yang kian berat
meninggalkan jejak haru
pada genang air di atas tanah berlumpur: kota kelahiranku
Â
belum genap hitungan waktu
ketika luka menggores kalbu
Â
purnama telah matang ketika, saat itu
ku ucap salam menghampirimu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!