Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Serenada Kosong-Isi

4 Juli 2015   18:28 Diperbarui: 5 Juli 2015   08:15 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oh, yang itu… Tapi aku lebih suka yang waktu itu, yang tentang itu…” timpal yang lainnya sambil menyebutkan beberapa judul.

“Ya, ceritanya memang bagus,” ucap yang lainnya lagi.

“Bukan ceritanya, melainkan cara ia membawakannya.”

“Benar…!”

Diam-diam Aini ikut menyetujui percakapan itu. Ceritanya memang bagus. Sederhana, tapi dengan pemaknaan yang sangat dalam dan menyentuh. Aini masih ingat kisah dan judulnya: Negeri Para Istri, Mimpi-Mimpi Mumpi, Senyum Sunyi Sumi, Selendang Dendang, Panah Tanpa Arah, juga kisah Ranu dan Seribu Satu Peluru. Aini masih ingat semuanya. Satu persatu. Bahkan jika ada yang meminta, ia merasa mampu untuk menceritakan kembali semuanya. Dengan alur dan gaya yang persis sama! Terutama kisah ‘Negeri Para Istri’ yang sangat ia sukai itu.

Lamunan Aini terputus tiba-tiba ketika seorang pemuda tampil ke atas panggung. Diliriknya arloji sekilas. Tepat pukul sepuluh. Tidak kurang dan tidak lebih. Beberapa saat kemudian ia terlihat serius mengikuti pertunjukan.

***

merpati itu singgah saat senja

menyimpan mendung

kepaknya jelas, tegas mengusir awan

tapi senja memang telah tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun