Sajak Keteladanan Umat
(Karya : Pendekar Langit)
Jakarta, 22 Januari 2015
Sajak 1. Dua belas rabiul awal. Dimana pemimpin umat dilahirkan. Jejak yang ia buat agar kita sadar arti hidup dan kehidupan. Bukan kita acuh akan keberdaan dan kekhusyuan.
Sajak 2. Beliau pernah pergi dengan menaiki buroq singgah sanah dunia ia tinggalkan. Terbang ke mustawa dengan oleh-oleh yang mulia. Shalat lima waktu hadiahnya. Kita wajib jalaninya dengan hikmah.
Sajak 3. Jika kita mengaku umatnya cobalah kita tunduk pada lima dasar ajaranNya. Islam jalur hidup kita di dunia. Tiada hari taat kepada Allah. Dia yang Mahakuasa atas segalanya.
Sajak 4. Tauladan umat bukan musuh berselimut. Tauladan umat bukan duri dalam semak. Tauladan umat siap jadi garda terdepan terutama akhlaq dan sikap. Sujudya saja untuk umatnya. Apa yang ia lakukan saja untuk umatnya. Tauladan tidak mengenal cermin tipudaya yang ia lakukan. Orang lain percaya ia tidak bertopeng.
Sajak 5. Begitulah tauladan umat merupakan insan kamil. Yang bergerak dalam kebenaran dalam memperjuangkan keadilan alam. Sehingga terwujudnya umat beragama yang mulia. Jik... Bajik... Sik.. Sikap.... Jik...Bajik....Lak...Laksana.
Surya selalu tertib dengan rembulan. Siang dan malam befganti sebagai pasangan. Pemimpin dan umat mewujudkan strata kehidupan. Mengarahkan keteladaan dalam kesopanan dan kebaikan etika insan.
Dia siap sebut saja Nabi kita Muhammad SAW.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H