Mohon tunggu...
Ahmad Hasbullah
Ahmad Hasbullah Mohon Tunggu... -

Politik adalah dakwah dan dakwah adalah politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aku Dipaksa Mengatakan Saudara Fahri Hamzah adalah Seorang Pembangkang

18 April 2016   18:07 Diperbarui: 18 April 2016   19:13 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini bukan puisi,,,

Melainkan ungkapan hati..., jeritan hati…

 Deretan kata ini punya maksud, punya arti dan punya rasa...

Sebab tersusun dari rangkaian bulir air mata pilu…

 Menghunjam dalam dada yang terhimpit nyeri

 Semua yang ada dalam bangunan ini tak boleh bicara atau mulutnya akan dikunci rapat secara paksa

 Ini bukan Orde baru tapi Era baru katanya...

 PKS dahulu dikenal politik belah bambu.. . yang kecil diinjak, yang besar diangkat..

 Karena yang diinjak akan membesar dan yang diangkat akan mengecil…

 Namun sekarang ini ada yang disebut politik pat-pat gulipat, sulap kelinci.

 Siapa menjilat akan dapat, siapa jujur akan dicaci

 Aku menyampaikan apa adanya isi hatiku yang moga bisa dimengerti oleh mereka yang masih punya nurani.

 Aku mengerti di sini ada otoritas Sohibul Iman dan DPP PKS tapi bukankah tidak seharusnya menjadi otoriter?

 Aku mengerti di sini ada ghoyah,  tapi bukankan tujuan tidak boleh menghalalkan cara?,  "Al ghoyah la tubarrirul wasilah"

 Aku mengerti ada intervensi dari luar, dan ada konspirasi,

 Namun bukankan kita dilarang takut atau bersempit dada dengan tipu daya mereka

 (وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْعَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ)

Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. [Surat An-Nahl 127]

 Aku mengerti di sini ada ancaman, namun bukankah kita hadir di dalam shaff ini untuk berjihad... dan bukan untuk menjadi pengecut.

 Ketakutan diberangus oleh lawan adalah sebuah hal yang wajar,

 namun tidakkah terlalu besar harga yang harus dikorbankan?

 Berapa banyak kader yang harus menahan kesedihan di seantero nusantara, namun harus menahan diri tak boleh bicara agar tak menambah kegaduhan…..

 Namun siapa yang memunculkan kegaduhan?

 Bukankah tidak masuk akal ketika kita menuduh dan mengorbankan saudara kita sendiri?

 Hanya  untuk menyenangkan dan mengharap kebaikan orang diluar sana…

Aku mengerti di sini ada strategi Sohibul Iman, Tifatul Sembiring, Al Muzzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera

 Namun strategi apa dan untuk siapa?  Mengapa mencabik cabik badan sendiri

Di dalam PKS saat ini ada bau busuk yang semakin lama semakin menyengat

 Dari mereka yang mengenakan baju KEBESARAN Sohibul Iman Cs.

 Bukan bajunya yang besar, melainkan nyalinya yang kerdil

Sungguh memalukan....!!!!

 Di sini ada kezaliman… Kezaliman terhadap saudara seperjuangan yang lahir dari satu rahim harokah

 Sejuta tanya tak mampu terjawab

 Semakin mencoba menjawab semakin terasa menyakitkan.

 Dahulu aku kecewa & mencibir kpd orang diluar sana yg mengunci mulutnya demi uang Freeport

 Kini kulihat tanda-tanda bahwa saudaraku degan sengaja mengunci mulut saudaranya sendiri juga karena Freeport

 Jelas aku menjadi jauh lebih kecewa

 Ingin rasanya kuhunus pedangku kepada jiwa-jiwa kerdil itu… (Sohibul Iman, Tifatul Sembiring, Mardani Ali Sera, Al Muzzammil Yusuf)

 Maha suci Engkau yaa Allah yang tidak lupa dan tidak tidur...

 Aku disini menungguMu yaa Allah..

 Akhukum fillah,

 (Ikhwan kader yg kecewa).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun