Kurang lebih 5 bulan yang lalu saya numpang bermukim di kaltara alih alih jadi kuli, setelah jalan jalan sambil ngirim barang  ternyaya di beberapa kawasan pinggir jalan raya ada banyak sekali sumur sumur minyak yang masih aktif maupun yang sudah tinggal pipa dan rangka yang sudah karatan, setengah kagum setengah mengerutkan dahi.
Kagumnya betapa besar karunia Allah yang di berikan kepada negeri kita mengingat dikampung tidak ada lahan yang mengandung minyak, dan mengerutkan dahi seakan akan hasil minyak lokal tidak mendominasi kebutuhan minyak Indonesia dan tidak terpublis, dikawasan tersebut  lengkap juga dengan tabung berukuran jumbo entah  untuk apa yang jelas  tertanam disekitaran sumur tersebut harap maklum manusi jawa desso tidak faham kelengkapan tambang, semua tambang tuhan  berikan untuk negeri kita mayoritas di luar Jawa
Sempat terfikirkan berapa besaran  Minyak yang di hasilkan per hari hingga perbulannya Dan berapa efisiensi pengeluaran negara kita, jika diluar jawa di titipkan sumber daya alam yang begitu melimpah oleh tuhan yang maha esa dan belum lagi isu yang menguat tentang minyak di kepulauan Meranti provinsi Riau yang lebih fantastis lagi hasilnya dari pada pulau bekantan ini.
Jika sumber daya minyak ini dikelola dengan baik mungkin negeri ini tidak harus terus menerus membebani rakyat kecilnya Dengan main naik turunkan harga dan hingga ada penghapusan BBM yang sangat sering digunakan rakyat kecil bisa dikatakan kebutuhan primer modern yaitu jenis premium, dan jika penurunan harga pada minyak yang di gunakan kaum Borjuis saja sedangkan yang melarat tetap disuguhi minyak yang mahal pilihannya tetap mahal bagi rakyat menengah kebawah bisa mengatakan penurunan palsu karen tidak ada efek ekonomis yang dirasakan rakyat kecil .
Maka dari itu  orang awam deso  ini berinisiatif konyol mauhitung tentang hasil minyak dan uang yang di tolong oleh hasil minyak lokal dengan modal tau info hasilnya  800 barel perhari dan pertama kali tau ada kegiatan penambangan minyak di pulau Tarakan. Pertama kita sering dengar istilah barel jika menyimak berita di TV entah terkait minyak dunia naik atau turun
Biar kita tidak merasa asing dengan melimpahnya sumber mineral yang kita punya dan menyepelekan hasil minyak lokal, pertama kita mengenal istilah barel dan berapa liter kuantitas perbarelnya
Pertama kita uraikan dulu satuan barel lalu kita menguraikan hasil minyak yang didapat sumur di kaltara hususnya kota Tarakan ini.
1 barel berapa liter menjadi satuan minyak dunia.
Barel adalah singkatan dari Blue Barrel atau Tong Biru yang berguna untuk menghitung volume minyak mentah atau produk migas yang lainnya.
Penggunaan barel dimulai pada abad 19, dimana minyak bumi memasuki awal produksi yang belum ada standar ukur valid untuk mengukur volume pada minyak.
Untuk mendapatkan volume yang adil, maka produsen minyak terlebih dahulu menjual dalam ukuran galon, dengan tambahan 2 galon diluar 40 galon kepentingan pembeli.
42 galon minyak telah menjadi standar barel yang kemudian diadopsi di seluruh dunia.
Oleh karena itu, minyak bumi disimpan dalam sebuah barel atau drum dengan berbagai ukuran,hingga pada 1872 penerapan standar satu barel disetarakan dengan 42 galon minyak.
Jumlah 42 galon ini sebenarnya lebih banyak dari standar 40 galon untuk berbagai kebutuhan industri, mengingat 2 galon dijadikan sebagai cadangan untuk mencegah bocor dan penguapan.
Cara Menghitung 1 Barel Berapa Liter dalam Drum Minyak Bumi
Untuk mengetahui konversi barel ke liter, maka ada perhitungan konversi menurut National Institute of Standards and Technology U.S. Department of Commerce.
Maka perhitungan konversinya dari barel ke liter minyak yang dihasilkan kota Tarakan
