Argentina, memasukkan Echeverri di i babak kedua, meski mencoba merepotkan dengan beberapa peluang, tidak mampu mencetak gol.Â
Meskipun Claudio Echeverri menciptakan peluang bagus, kiper Mali menghalangi upayanya. Beberapa momen terlihat menggembirakan bagi Argentina, termasuk gol yang dibuat Echeverri pada menit ke-61, tapi sayangnya dianulir karena offside.
Pertandingan berakhir dengan keunggulan tiga gol bagi Mali. Mereka menunjukkan dominasi dengan 29 tembakan, 14 di antaranya mengarah ke gawang, sementara Argentina hanya mampu menembak sebanyak 11 kali tanpa gol yang tercipta.
Prestasi ini menandai penutupan yang gemilang bagi Timnas Mali dalam Piala Dunia U-17, sementara Argentina harus menerima kekalahan dengan catatan tak pernah menang dalam kompetisi pada kelompok usia 17 tahun. Ini adalah momen bersejarah bagi Mali yang berhasil merebut posisi ketiga secara meyakinkan dalam kompetisi yang penuh dengan tekanan dan persaingan ketat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H