Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Diplomasi Meja Makan Ala Jokowi: Pilpres 2024 Dalam Suasana Damai dan Keharmonisan

1 November 2023   08:37 Diperbarui: 1 November 2023   08:46 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diplomasi meja makan ala Jokowi (foto: Antara)

Suasana kompetisi antar Capres yang panas bisa didinginkan di meja makan// Ahmad Syaihu

Bukan Jokowi kalau tidak bisa mendinginkan kompetisi yang panas antar capres, dengan mengundang makan singg bersama tiga capres di Istana negara, Jokowi menginginkan suasana damai dan harmonis dalam kompetisi Pilpres yang akan datang.

Pilpres 2024 adalah peristiwa penting dalam sejarah politik Indonesia yang mendapat perhatian besar dari masyarakat. Pesta demokrasi ini akan menentukan arah masa depan negara, dan dengan tantangan-tantangan yang ada, menjaga suasana Pilpres tetap damai dan penuh kehormatan adalah hal yang krusial. 

Di tengah dinamika politik yang begitu kompleks, Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, mempraktikkan Diplomasi Meja Makan yang mungkin bisa menjadi contoh bagi semua kontestan Pilpres 2024.

Diplomasi Meja Makan Ala Jokowi

Pada tanggal 30 Oktober 2023, para bakal capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto menerima undangan makan siang dari Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. 

Pertemuan ini adalah langkah cerdas dan bijak yang menunjukkan bahwa dalam perbedaan politik, suasana damai dan penghargaan terhadap sesama kontestan sangat mungkin dicapai. Ini juga adalah sebuah contoh nyata bahwa dalam dunia politik, kerjasama dan dialog adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar: kesejahteraan bangsa.

Makan siang tersebut merupakan forum informal di mana para tokoh politik berkumpul dan menjalin interaksi pribadi. Kebijakan ini membantu menciptakan iklim yang lebih akrab dan mengurangi ketegangan politik yang mungkin muncul. 

Tidak hanya itu, tetapi pertemuan ini juga memberi kesempatan bagi para kontestan Pilpres untuk berbicara tentang visi, gagasan, dan masalah-masalah yang relevan dengan masa depan Indonesia tanpa tekanan retorika politik yang keras.

Berkompetisi Secara Sehat dan Bermartabat

Hal ini memberikan gambaran nyata bahwa politik haruslah berlandaskan kepada kompetisi sehat dan saling penghargaan. Kita sering melihat kampanye politik yang keras di mana kontestan saling serang dan merendahkan satu sama lain. Namun, pertemuan makan siang ini menunjukkan bahwa ada waktu dan tempat untuk mendekati politik dengan etika yang lebih baik.

Tentu saja, selama Pilpres 2024, setiap kandidat akan memperjuangkan agenda dan visinya sendiri, dan itu adalah hal yang wajar dalam sistem demokrasi. Namun, pada saat yang sama, kita harus mengingat pentingnya persatuan dan dialog. 

Pada akhirnya, tujuan utama dari pemilihan umum adalah untuk mendapatkan pemimpin yang akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam suasana Pilpres yang damai dan tenang, akan lebih mudah bagi pemilih untuk memahami pilihan mereka dan membuat keputusan yang bijak.

Jokowi Ingin Mengayomi Semua Paslon yang Besaing dalam Pilpres dan Netral

Pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta juga menggarisbawahi bahwa untuk mencapai perubahan positif di negara ini, kita harus mampu berkolaborasi melintasi perbedaan politik. Kita harus mampu mendengar satu sama lain, berdiskusi, dan mencari solusi bersama. Ini adalah prinsip dasar diplomasi yang efektif, dan itu berlaku tidak hanya di tingkat internasional, tetapi juga dalam politik nasional.

Sebagai masyarakat, kita juga harus mengambil pelajaran dari pertemuan tersebut. Jika para pemimpin tertinggi negara ini dapat duduk bersama dan berbicara dengan baik, mengapa tidak kita? Ini adalah panggilan untuk kita semua untuk lebih terbuka terhadap pandangan dan pendapat orang lain, bahkan jika kita tidak selalu setuju dengannya. 

Ini adalah panggilan untuk mendengarkan dengan empati, berbicara dengan hormat, dan menciptakan ruang untuk dialog yang konstruktif.

Pilpres 2024 adalah saat kita memilih pemimpin yang akan membawa visi dan harapan kita untuk masa depan Indonesia. Jika suasana Pilpres tetap damai dan penuh kehormatan, kita dapat melihat masa depan yang lebih cerah untuk bangsa ini. 

Diplomasi Meja Makan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan para bakal capres adalah contoh nyata bahwa politik yang baik adalah politik yang menjaga kehormatan dan memajukan kepentingan bersama. Semoga semangat ini tetap hidup dalam Pilpres 2024 dan dalam seluruh kehidupan politik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun