Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kriminalitas di Kalangan Pelajar Faktor Penyebab dan Solusinya

29 September 2023   14:35 Diperbarui: 29 September 2023   15:06 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kriminalitas di kalangan pelajar merupakan masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap individu, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan. 

Ada berbagai faktor penyebab yang dapat memicu perilaku kriminal di kalangan pelajar, dan upaya untuk mengatasinya memerlukan pendekatan yang komprehensif. Artikel ini akan membahas beberapa faktor penyebab kriminalitas di kalangan pelajar dan strategi untuk mengatasi masalah ini.

Faktor-faktor Penyebab Kriminalitas di Kalangan Pelajar:

1. Kondisi Sosioekonomi Rendah: Siswa yang berasal dari latar belakang sosioekonomi rendah cenderung lebih rentan terhadap kriminalitas. Kondisi keuangan yang sulit dapat mendorong pelajar untuk terlibat dalam tindakan ilegal seperti pencurian, pemalsuan, atau perdagangan narkoba.

Contoh: Seorang siswa mungkin terlibat dalam pencurian barang-barang elektronik karena tidak mampu membelinya, atau mereka dapat tergoda untuk menjual narkoba demi mendapatkan uang.

2. Pengaruh Teman Sebaya: Teman sebaya dapat memiliki pengaruh besar terhadap perilaku pelajar. Jika seorang siswa bergaul dengan teman-teman yang terlibat dalam perilaku kriminal, mereka mungkin lebih cenderung untuk ikut serta.

Contoh: Seorang siswa yang awalnya tidak tertarik pada narkoba dapat terpengaruh oleh teman-teman yang menggunakan narkoba secara rutin.

3. Kurangnya Pengawasan Orang Tua: Pengawasan dan dukungan orang tua sangat penting dalam mencegah perilaku kriminal di kalangan pelajar. Ketika orang tua kurang aktif dalam kehidupan anak-anak mereka, pelajar dapat merasa bebas untuk melakukan tindakan ilegal tanpa konsekuensi.

Contoh: Seorang siswa yang pulang ke rumah kosong setiap hari setelah sekolah mungkin lebih cenderung untuk terlibat dalam tindakan kriminal, seperti perjudian online atau konsumsi alkohol.

4. Kurangnya Pendidikan tentang Konsekuensi Hukum: Banyak pelajar mungkin tidak memahami konsekuensi hukum dari perilaku kriminal. Kurangnya pendidikan tentang masalah ini dapat membuat mereka tidak menyadari risiko yang mereka ambil.

Contoh: Seorang siswa mungkin tidak menyadari bahwa perjudian online pada usia di bawah umur dapat mengakibatkan tuntutan hukum dan memiliki catatan kriminal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun