Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kaesang Pangarep Ketua Umum PSI dan Implikasinya bagi PDIP dan Keluarga Joko Widodo

27 September 2023   11:02 Diperbarui: 27 September 2023   11:15 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesang dan Jokowi (foto :TribuNews)

Kaesang Pangarep, putra bungsu dari Presiden Joko Widodo, telah membuat gebrakan politik dengan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan ditunjuk sebagai Ketua Umum PSI. Ini merupakan langkah yang menarik dalam dunia politik Indonesia dan memiliki beberapa implikasi penting bagi PDIP, PSI, dan keluarga Joko Widodo.

Implikasi bagi PDIP:

Kesang dan Jokowi (foto :TribuNews)
Kesang dan Jokowi (foto :TribuNews)
  1. Pertentangan Ideologi: Keputusan Kaesang untuk bergabung dengan PSI menunjukkan adanya perbedaan ideologi dan pendekatan politik dalam keluarga Joko Widodo. Sementara PDIP adalah partai yang menaungi Jokowi dan telah menjadi kendaraan politik utama bagi keluarganya, Kaesang memilih partai dengan pandangan politik yang berbeda. Ini bisa menciptakan ketegangan ideologis dalam keluarga dan partai.

  2. Persaingan dalam Koalisi: PDIP adalah bagian dari koalisi pemerintah saat ini, dan keputusan Kaesang untuk bergabung dengan PSI, yang tidak termasuk dalam koalisi tersebut, dapat menciptakan persaingan dalam koalisi politik yang lebih luas. Ini bisa mengakibatkan dinamika politik yang lebih kompleks di tingkat nasional.

  3. Pengaruh dalam PDIP: Keputusan Kaesang untuk bergabung dengan partai lain juga bisa menciptakan diskusi tentang perannya dalam PDIP. Meskipun dia bukan anggota PDIP, sebagai anggota keluarga presiden dan putra bungsu, tindakan dan pernyataannya dapat memengaruhi persepsi terhadap PDIP dan hubungannya dengan Jokowi.

Giring Ganesha saat serahkan replika Kartu Anggota PSI kepada Kaesang (foto : CNNIndonesia)
Giring Ganesha saat serahkan replika Kartu Anggota PSI kepada Kaesang (foto : CNNIndonesia)

Implikasi bagi PSI:

  1. Peningkatan Profil: Kehadiran Kaesang dalam PSI telah memberikan partai tersebut eksposur yang signifikan di media dan di mata publik. Sebagai Ketua Umum, dia memiliki potensi untuk menjadi salah satu wajah terkenal PSI dan memperluas basis pendukung partai.

  2. Pertumbuhan Anggota: Keanggotaan Kaesang di PSI juga dapat mendorong pertumbuhan partai, terutama di kalangan pemuda dan pengikutnya. PSI dapat memanfaatkan kehadiran Kaesang untuk menarik anggota baru dan memperkuat organisasi partai.

  3. Kendaraan Politik Jokowi: Ada spekulasi bahwa PSI bisa menjadi kendaraan politik bagi Jokowi dan keluarganya setelah dia lengser dari jabatan presiden pada Oktober 2024. Keputusan Kaesang untuk memimpin PSI mungkin merupakan langkah awal dalam membangun alternatif politik bagi keluarga Jokowi.

Jokowi bersama Pengurus PSI sebelum Kaesang menjadi Ketua Umum PSI (foto : Kompas.com)
Jokowi bersama Pengurus PSI sebelum Kaesang menjadi Ketua Umum PSI (foto : Kompas.com)

PSI Jadi Kendaraan Politik Setelah Tidak Menjabat Sebagai Presiden:

Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah PSI akan menjadi kendaraan politik untuk keluarga Jokowi dalam Pilpres 2029 atau pemilihan berikutnya. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan:

  1. Pengaruh Kaesang: Pengaruh dan popularitas Kaesang di kalangan pemilih muda dan generasi penerus adalah aset berharga bagi PSI. Namun, pengaruh ini harus diukur dengan hati-hati, karena belum pasti apakah dia akan menjadi figur yang dapat mengumpulkan dukungan nasional yang signifikan.

  2. Dinamika Politik: Dinamika politik dan perubahan dalam peta politik nasional akan memainkan peran penting dalam menentukan peran PSI dan keluarga Jokowi di masa depan. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan strategi politik mereka.

  3. Koalisi Potensial: Apakah PSI akan tetap berada di luar koalisi pemerintah atau mencari mitra strategis baru juga menjadi pertimbangan penting. Kemitraan politik yang dibentuk oleh PSI akan memiliki dampak langsung pada peran mereka dalam pemilihan mendatang.

Kesimpulan:

Keputusan Kaesang Pangarep untuk bergabung dengan PSI adalah langkah menarik dalam politik Indonesia. Ini menciptakan ketidakpastian ideologis dalam keluarga Joko Widodo dan dapat memiliki dampak signifikan pada dinamika politik nasional. 

Apakah PSI akan menjadi kendaraan politik untuk keluarga Jokowi dalam pemilihan mendatang adalah pertanyaan yang akan dijawab oleh perubahan politik yang terjadi di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun