Apa Itu El Nino?
El Nino adalah salah satu fenomena iklim alam yang memiliki dampak signifikan pada cuaca global. Fenomena ini terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya, dan ini mengganggu pola cuaca alami yang biasanya terjadi. Nama "El Nino" sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "Anak Lelaki" atau "Anak Kristus." Nama ini diberikan karena El Nino sering muncul menjelang Natal.
Mengapa Terjadi El Nino?
El Nino terjadi sebagai bagian dari fenomena iklim alami yang dikenal sebagai Osilasi Selatan (ENSO). ENSO adalah perubahan periodik dalam suhu permukaan laut dan tekanan atmosfer di Samudra Pasifik. Ada dua fase utama dalam ENSO: El Nino dan La Nina.
El Nino muncul ketika suhu permukaan laut yang biasanya dingin di Samudra Pasifik Timur menjadi lebih hangat. Ini terjadi karena perubahan dalam arah angin dan tekanan atmosfer di atas Samudra Pasifik. Angin-angin ini dapat mengalir dari Timur ke Barat atau sebaliknya. Ketika angin-angin ini melemah atau berbalik arah, permukaan laut yang hangat dari barat akan mengalir ke timur.
Dampak Positif El Nino bagi Indonesia:
Curah Hujan Berkurang: Salah satu dampak positif El Nino adalah pengurangan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Meskipun ini dapat menyebabkan kekeringan di beberapa tempat, itu juga dapat mengurangi risiko banjir dan longsor di tempat lain.
Cuaca Hangat: El Nino juga dapat membawa cuaca yang lebih hangat ke Indonesia. Ini dapat menguntungkan sektor pariwisata, memungkinkan pengunjung dan wisatawan untuk menikmati pantai dan kegiatan luar ruangan lebih lama.
Produksi Pertanian: Di beberapa kasus, El Nino dapat meningkatkan produksi pertanian. Meskipun ada risiko kekeringan, suhu yang lebih hangat dapat memperpanjang musim tanam dan meningkatkan produksi tanaman tertentu seperti lada dan karet.
Dampak Negatif El Nino bagi Indonesia:
Kekeringan: Salah satu dampak paling serius dari El Nino adalah kekeringan. Ketidakmampuan curah hujan yang cukup selama periode El Nino dapat mengancam pasokan air bersih dan mengurangi produksi pertanian.
Krisis Pangan: Kekeringan yang disebabkan oleh El Nino dapat mengancam pasokan pangan, terutama untuk tanaman seperti padi dan jagung. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga pangan dan mengakibatkan krisis pangan di beberapa daerah.
Hutan dan Kebakaran Lahan: El Nino dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan. Hutan dan lahan yang kering lebih mudah terbakar, dan ini dapat merusak lingkungan, menghilangkan satwa liar, dan merusak kualitas udara.
Peningkatan Penyakit: Perubahan dalam pola cuaca yang disebabkan oleh El Nino juga dapat mempengaruhi penyebaran penyakit. Penyakit yang ditularkan oleh vektor seperti malaria dan demam berdarah dapat meningkat selama periode ini.
Kesimpulan:
El Nino adalah fenomena iklim alami yang dapat memiliki dampak besar pada cuaca dan lingkungan di seluruh dunia. Dampaknya dapat bervariasi dari pengurangan curah hujan hingga krisis pangan dan kebakaran hutan. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang El Nino dan kemampuan untuk memprediksi dan meresponsnya sangat penting bagi negara seperti Indonesia yang sangat rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem.
Semoga El Nino segera berlalu. 10 September 2023
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H