Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

KAI Commuter Sindro antar Aku Keliling Surabaya Sidoarjo,Namun Ada Insiden yang Memilukan, Apa itu?

2 September 2023   10:45 Diperbarui: 2 September 2023   10:56 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis di depan KAI Commuter Sindro saat berhenti di Stasiun Sidoarjo (foto dokpri)

Pengalaman perjalanan saya yang mencoba menggunakan KAI Commuter Sindro dari Stasiun Gubeng Surabaya menuju Sidoarjo pergi pulang  adalah pengalaman yang cukup menarik dan memberikan wawasan tentang sistem transportasi kereta api perkotaan di kawasan metropolitan Surabaya.

Kereta Api Commuter Sindro adalah kereta api yang melayani rute perjalanan dari Sidoarjo, Surabaya dan Gresik, dengan tiket yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp. 5.000, sekali jalan saya dapat menjelajahi beberapa bagian Surabaya dan Sidoarjo.

Hari Jumat, 1 September 2023, perjalanan dimulai dari Stasiun Gubeng, yang terletak di pusat kota Surabaya, tepat pukul 08.40 WIB. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api terbesar di Surabaya selain Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Menikmati perjalanan dengan KAI Commuter Sindro (foto dokpri)
Menikmati perjalanan dengan KAI Commuter Sindro (foto dokpri)

Stasiun Gubeng, Surabaya merupakan pusat transportasi yang sangat penting yang bisa menghubungkan penumpang baik ke arah Timur yaitu Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Jember dan Banyuwangi, maupun ke arah Barat dari Surabaya ke Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat  sampai di Jakarta.

Penumpang KAI Commuter Sindro (foto dokpri)
Penumpang KAI Commuter Sindro (foto dokpri)

Saya merasa antusias untuk memulai perjalanan dengan KAI Commuter Sindro, disamping bisa merasakan perjalanan pertama kali dengan KAI Commuter, juga bisa membuat tulisan tertang perjalanan ini sebagai pengalaman untuk dibagikan kepada siapa saja yang ingin menikmati perjalanan dengan KAI Commuter.

Stasiun Wonokromo Surabaya (foto dokpri)
Stasiun Wonokromo Surabaya (foto dokpri)

Kemudian, kami memasuki wilayah Sidoarjo, tepatnya di Kecamatan Waru. Kereta berhenti di Stasiun Waru untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Stasiun ini cukup ramai karena banyak penduduk setempat yang menggunakannya untuk berpergian ke Surabaya atau sebaliknya.

Stasiun Waru Sidoarjo (foto dokpri)
Stasiun Waru Sidoarjo (foto dokpri)

Stasiun ini juga merupakan akses yang nyaman ke berbagai pusat perbelanjaan dan bisnis di sekitarnya.

Setelah berhenti di Stasiun Waru, perjalanan dilanjutkan menuju Stasiun Sidoarjo, yang menjadi akhir perjalanan saya. 

Stasiun Sidoarjo yang megah (foto dokpri)
Stasiun Sidoarjo yang megah (foto dokpri)

Stasiun Sidoarjo adalah stasiun yang cukup besar dan melayani sebagai penghubung antara Sidoarjo dengan Surabaya dan kota-kota lain di jawa Timur juga kota-kota besar di pulau Jawa. .

Stasiun ini memiliki fasilitas yang lengkap, termasuk tempat parkir, toilet, musholla, kedai makanan dan tempat penjualan tiket kereta api.

Sambil menunggu pemberangkatan selanjutnya ke Surabaya, saya memutuskan untuk mencari kuliner khas Sidoarjo, yaitu Lontong Kupang dan Sate Kerang. 

Namun, karena masih pagi (sekitar pukul 09.30 WIB), beberapa tempat kuliner yang saya cari belum buka. Sebagai gantinya, saya menikmati Mie Ayam yang tersedia di salah satu warung yang buka pagi itu. Mie Ayam ini sangat lezat dan harganya sangat terjangkau, hanya Rp.10.000,.

Seporsi mie ayam di Stasiun Sidoarjo hanya rp.10.000(foto dokpri)
Seporsi mie ayam di Stasiun Sidoarjo hanya rp.10.000(foto dokpri)

Setelah makan, saya kembali ke dalam Stasiun Sidoarjo untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya. 

Rute perjalanan dan stasiun pemberhentiannya sama seperti perjalanan sebelumnya, yaitu dari Stasiun Sidoarjo, menuju Stasiun Gedangan untuk menaikkan penumpang.

Selanjutnya menuju ke Stasiun Waru untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, dilanjut ke Stasiun Wonokromo untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, dan akhirnya ke Stasiun Gubeng.

Insiden Kurang Menyenangkan di Stasiun Gubeng

Namun, ada satu insiden yang agak mengganggu selama perjalanan ini. Ketika saya tiba di Stasiun Gubeng, saya harus turun di Stasiun Pasar Turi. 

Hal ini karena tidak ada pemberitahuan dari kereta atau petugas saat berhenti di Stasiun Gubeng.

Saya yang sedang asik membaca kompasiana lewat HP akhirnya tidak tahu bahwa Stasiun Gubeng sudah terlewati, kereta menuju Stasiun Pasar Turi, penulis akhirnya pasrah dan berhenti di Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Penulis di Stasiun Pasar Turi Surabaya (foto dokpri)
Penulis di Stasiun Pasar Turi Surabaya (foto dokpri)

Setelah turun dan keluar dari Stasiun Pasar Turi penulis akhirnya harus naik Gojek dari Stasiun Pasar Turi ke Stasiun Gubeng untuk mengambil sepeda motor yang saya parkir di sana. Kejadian ini menciptakan sedikit ketidaknyamanan dan mengganggu pengalaman perjalanan saya.

Selain itu, satu hal yang saya perhatikan selama perjalanan ini adalah ketidakadaan tegur sapa dan senyum dari petugas KAI Commuter.

Mereka tampaknya kurang ramah dan tidak terlalu peduli dengan kenyamanan penumpang. Ini adalah aspek yang dapat ditingkatkan dalam layanan kereta api perkotaan ini.

Secara keseluruhan, perjalanan dengan KAI Commuter Sindro adalah pengalaman yang menarik dengan biaya yang sangat terjangkau.

Ini adalah pilihan transportasi yang baik untuk menjelajahi beberapa bagian Surabaya, Sidoarjo dan Kota Gresik tanpa harus terjebak dalam kemacetan lalu lintas.

Namun, penting untuk selalu memperhatikan pemberitahuan stasiun dan memastikan Anda turun di stasiun yang benar. Dengan perbaikan beberapa aspek layanan, pengalaman perjalanan dengan KAI Commuter dapat menjadi lebih baik lagi di masa depan

Beberapa Catatan dari Penulis tentang KA Commuter Sindro rute Sidoarjo, Surabaya, Gresik pergi pulang

Tiket hanya Rp.5.000,- (foto dokpri)
Tiket hanya Rp.5.000,- (foto dokpri)

Kelebihan : 

1. Harga tiket murah

2. Jadwal keberangkatan tepat waktu

3. Waktu perjalanan cepat

4. Penumpang bisa memilih tempat duduk sesuai dengan keinginan karena tiketnya tidak bernomer

Kekurangan

1. Petugas kurang ramah, tiada salam, sapa dan senyum

2. Tidak ada pemberitahuan setiap berhenti di Stasiun

3. Bisa terjadi rebutan tempat duduk kalau penumpangnya melebihi kapasitas

4. Sandaran dan kursi tempat duduknya keras dan tidak bisa disetel, karena permanen tegak

Semoga ini menjadi perhatian PT. KAI untuk kebaikan di masa mendatang.

Salam KAI, 02 September 2023

Ahmad Syaihu mengabarkan untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun