Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tak Ada Ukuran Koalisi yang Ideal, Semua Tergantung Kepentingan

27 Agustus 2023   20:04 Diperbarui: 27 Agustus 2023   20:05 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koalisi gemuk Indonesia Raya pimpinan Prabowo, ada Geridra Golkar, PAN dan PKB (foto: tempo.com)

Menjelang Pemilihan Presiden 2024, dua model koalisi yang berbeda telah muncul di panggung politik Indonesia: Koalisi Gemuk dan Koalisi Kurus. 

Kedua koalisi ini memiliki pendekatan yang berbeda terhadap masalah-masalah krusial yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. 

Koalisi Gemuk, yang sementara terbentuk dibawah pimpinan Gerindra, PKB, Golkar dan PAN dengan jumlah kursi di parlemen  lebih 300 kursi dianggap cukup kuat secara kekuatan.

PDI-P masih baru ada PPP yang sudah mendekat sementara Demokrat sudah terikat dengan koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat dianggap sebagai koalisi kurus. 

Plus Minus Koalisi Gemuk

Namun, pertanyaan yang muncul adalah mana di antara keduanya yang lebih cocok untuk menghadapi tantangan saat ini.

Dengan memadukan pemikiran dari berbagai latar belakang, koalisi ini dapat mewakili keragaman masyarakat Indonesia secara lebih baik. 

Namun, keberagaman ini juga bisa menyulitkan pengambilan keputusan yang cepat dan efektif, karena berbagai pandangan yang berbeda bisa menjadi hambatan.

Di sisi lain, Koalisi Kurus menawarkan pendekatan yang lebih fokus dan terarah. 

Dengan menggabungkan partai-partai dengan pandangan yang lebih seragam, koalisi ini bisa lebih cepat dalam membuat keputusan dan melaksanakan tindakan konkret. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun