Menjelang Pemilihan Presiden 2024, dua model koalisi yang berbeda telah muncul di panggung politik Indonesia: Koalisi Gemuk dan Koalisi Kurus.Â
Kedua koalisi ini memiliki pendekatan yang berbeda terhadap masalah-masalah krusial yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.Â
Koalisi Gemuk, yang sementara terbentuk dibawah pimpinan Gerindra, PKB, Golkar dan PAN dengan jumlah kursi di parlemen lebih 300 kursi dianggap cukup kuat secara kekuatan.
PDI-P masih baru ada PPP yang sudah mendekat sementara Demokrat sudah terikat dengan koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat dianggap sebagai koalisi kurus.Â
Plus Minus Koalisi Gemuk
Namun, pertanyaan yang muncul adalah mana di antara keduanya yang lebih cocok untuk menghadapi tantangan saat ini.
Dengan memadukan pemikiran dari berbagai latar belakang, koalisi ini dapat mewakili keragaman masyarakat Indonesia secara lebih baik.Â
Namun, keberagaman ini juga bisa menyulitkan pengambilan keputusan yang cepat dan efektif, karena berbagai pandangan yang berbeda bisa menjadi hambatan.
Di sisi lain, Koalisi Kurus menawarkan pendekatan yang lebih fokus dan terarah.Â
Dengan menggabungkan partai-partai dengan pandangan yang lebih seragam, koalisi ini bisa lebih cepat dalam membuat keputusan dan melaksanakan tindakan konkret.Â