Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Bersemayam Tiga Tokoh Nasional, Salah Satunya Presiden RI ke-4

3 Juli 2023   18:27 Diperbarui: 3 Juli 2023   18:34 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis (nomor 2 dari kanan) Bersama Anggota Pengajian Padhang Mbulan di depan pintu masuk Ponpes Tebuireng Jombang (foto dokpri)

Pada hari Ahad, 2 Juli 2023 penulis bersama 6 teman guru anggota Pengajian Padhang Mbulan Surabaya mengadakan ziarah ke Pondok Pesantren Tebuireng yang didirikan oleh KH.Hasyim Asy'ari Pendiri Nahdhatul Ulama (NU) dan mengunjungi Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari di kompleks Pondok Pesantren yang sudah berusia 123 tahun itu.

Di dalam pondok juga terdapat pemakaman keluarga di mana ada makam 3 orang yang merupakan tokoh NU sekaligus pahlawan nasional dan mantan Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga terdapat makam ayah Gus Dur KH. Wahid Hasyim (mantan Menteri Agama Pertama dan Pahlawan Nasional serta makam kakek Gus Dur yaitu KH. Hasyim Asy'ari pendiri NU juga seorang Pahlawan Nasional

Sejarah Ponpes dan Unit Pendidikan di Tebuireng Jombang

Pesantren Tebuireng di Desa Cukir, Diwek, Jombang ternyata sudah berumur 123 tahun tepatnya berdiri sejak 26 Rabiulawal 1899. Pesantren yang kini mempunyai ribuan santri dan 9 cabang itu ternyata berawal dari rumah bambu seluas 48 meter persegi milik KH Hasyim Asy'ari.
Nama pesantren ini diambil dari dusun tempatnya berdiri. Yaitu Dusun Tebuireng di Desa Cukir. Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jawa Timur

Unit Pendidikan di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng Jombang

Saat ini ada 12 unit pendidikan di Ponpes Tebuireng Jombang mulai tingkat dasar SD/MI, MTs Syalafiyah Syafiiyah, MTs Sains Salahuddin Wahid, SMP A Wahid Hasyim, MA Salafiya Syafiiyah, SMA Wahid Hasyim, SMA Trensains, SMK Khoiriyah Hasyim, Madrasah Muallimin Hasyim Asy'ari, Ma'had Aly Hasyim Asy'ari dan Universitas Hasyim Asy'ari 

penulis den rombngan melakukan tahlil di depan makam Gus Dur (foto : dokpri)
penulis den rombngan melakukan tahlil di depan makam Gus Dur (foto : dokpri)

Setelah memarkir kendaraan di depan Masjid , kami menuju Pondok Pesantren yang telah menghasilkan ribuan ulama yang tersebar di nusantara maupun mancanegara lulusan Pondok Pesantren yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy'ari tersebut.

Di pintu gerbang Ponpes setiap peziarah diharuskan mengisi buku tamu untuk mencatatkan identitas, tujuan, jumlah rombongan, setelah itu dipersilahkan mengisi infak seikhlasnya.

Lorong tempat tempat pengunjung keluar masuk cukup lebar sekitar 8 meter di kiri kanannya berdiri toko pusat oleh-oleh baik berupa pakaian, sarung, mukena, koyah, jilbab juga ada kaos, juga makanan dan buku atau kitab, aksesoris dan pernak pernik lainnya.

Lorong sepanjang 30 meter dilengkapi juga toilet untuk peziarah dan tamu atau wali santri yang sedang sambang pada putra-putrinya di Ponpes Tebuireng.

Setelah melalui lorong  itu kita langsung bertemu dengan kompleks pemakaman keluarga Ponpes Tebuireng yang sudah berisi puluhan keluarga inti dari KH. Hasyim Asy'ari, juga ada 3 makam utama yang berdiri di tengah kompleks pemakaman yaitu

1. Makam KH. Hasyim Asy'ari Pendiri NU, Pahlawan Nasional, kakek Gus Dur

2. Makam KH. M. Wahid Hasyim, mantan menteri agama RI pertama , Pahlawan Nasional, ayah Gus Dur 

3. Makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden RI ke-4

Ribuan peziarah setiap hari selalu memadati makam keluarga besar Ponpes Tebuireng untuk berdoa, bertahlil, Istigosah, pengunjung atau peziarah tidak hanya dari Indonesia tapi ada juga dari luar negeri.

Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari

Perjalanan menuju Museum Islam Indonesia KH.Hasyim Asy'ari di Jombang Jawa Timur (foto : dokpri)
Perjalanan menuju Museum Islam Indonesia KH.Hasyim Asy'ari di Jombang Jawa Timur (foto : dokpri)
Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari berada di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, berjarak sekitar 300 meter, di sana juga tempat parkir kendaraan besar dari rombongan pengunjung atau peziarah yang menggunakan kendaran roda 4, kendaraan besar Elf maupun Bus Pariwisata.

Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari Jombang (foto : nuonline)
Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari Jombang (foto : nuonline)

Museum Islam Indonesia diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Desember 2018.

Museum yang arsitekturnya unik ini berisi berbagai koleksi artefak sejarah perkembangan Islam di Indonesia dari periode awal kemunculannya di Nusantara hingga masa kini. 

Ide pendirian MINHA digagas oleh Gus Sholah (Solahuddin Wahid), adik mendiang Gus Dur. Beliau tergugah oleh banyaknya pengunjung yang datang untuk berziarah ke makam Gus Dur dan KH.Hasyim Asy'ari di Ponpes Tebuireng, agar bisa menikmati benda-benda peninggalan sejarah Islam dari awal masuknya di Indonesia pada zaman Wali Songo, Perkembangan Kerajaan Islam di Nusantara dan Islam moderen saat ini. 

Museum yang bertujuan untuk menyajikan informasi terkait dengan Sejarah perkembangan agama Islam di Indonesia dan kontribusinya terhadap bangsa Indonesia

Museum ini dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 -16.00 WIB.

Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari dibawa pengelolaan Kemendikbudristek

Menikmati Makan Siang Bersama di Serambi Masjid

Setelah menuntaskan ziarah dan doa serta berkunjung ke Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari penulis membuka bekal makan siang yang disiapkan oleh istri dengan menu nasi putih, botok tahu tempe dan pindang kami menikmati di serambi masjid setelah selesai melaksanakan salat duhur dan asar dijamak qasar, pada awal waktu yaitu jamak takdim.

Nikmatnya makan siang bersama menjadikan rasa syukur kami kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kelancaran dan mendapatkan menfaat dari acara ziarah ke makam waliyullah di Jombang dan sekitarnya.

Makan siang bersama (foto dokpri)
Makan siang bersama (foto dokpri)

Sungguh berkah bagi masyarakat di sekitar Ponpes karena banyak mendatangkan keuntungan materi dengan berjualan, tempat parkir, mendirikan penginapan dan lainnya, berkah para waliyullah untuk masyarakat sekitarnya

Salam sehat dan bahagia selalu, 03 Juli 2023

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun