Idul Adha identik dengan haji dan penyembelihan hewan kurban, karena memang itulah syariat Islam mengajarkan berkurban lewat Ibadah haji dan penyembelihan hewan kurban
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah” (QS. Al Kautsar).
Kurban adalah ibadah yang paling diunggulkan pada hari raya Idul Adha, selain ibadah haji bagi yang melaksnakan di tanah suci.
Makna dari Idul Adha sendiri kembali berkurban, yakni menyembelih kambing, sapi, atau unta, dengan syarat-syarat tertentu setelah sholat Idul Adha.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah Ra. ia berkata, bahwa Nabi Saw bersabda:
“Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, lebih dicintai Allah selain dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak di hari Kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan pahala qurban itu.” (HR. Tirmidzi, no: 1413).
Tidak semua umat Islam bisa berhaji dan berkurban, maka ada beberapa kita untuk bisa berkurban, seperti cara ini
1. Patungan dan menabung untuk membeli satu ekor sapi untuk kurban yang akan ditanggung oleh tujuh (7) orang.
Sapi yang harganya di atas angka Rp. 20 juta akan terasa berat untuk ditanggung oleh satu orang, maka bisa ditanggung oleh 7 orang dengan cara menabung, misalnya tiap bulan menyisihkan Rp 300.000 mala dalam waltu 10 bulan akan terkumpul dana Rp 3 juta X 7 = Rp 21. 000.000,- sudah pas untuk membeli 1 ekor sapi kurban, sisanya diginakan untuk biaya penyembelihannya.
Di tempat penulis setiap tahun juga diadakan tabungan dan patungan hewan kurban, dalam satu tahun kadang ada 3-6 kelompok tabungan sapi kurban yang artinya ada 6 ekor sapi yang akan disembelih pada hari raya idul qurban
2. Penyembelihan dilakukan bersama oleh Panitia yang dibentuk oleh Musyawarah Pengurus Masjid bersama Tokoh Masyarakat
Kebersamaan dalam berkurban juga diwujudkan dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban yang biasanya dilakukan setelah salat Idul Adha dilakukan di depan masjid, setelah disembelih kemudian pengolahan, penimbangan dan penegemasan dilakukan bersama-sama oleh panitia di samping Masjid (tempat parkir)
Dua pekan sebelum Idul Kurban Takmir Masjid mengadakan musyawarah tentang persiapan pelaksanaan penyembelihan, dan pendistribusian hewan kurban yang dihadiri oleh seluruh Pengurus, Jemaah masjid, perangkat kampung seperti Ketua Dusun (Kasun), Ketua RW dan Ketua RT, untuk mempersiapkan data warga yang berhak mendapatkan hewan kurban
Tahun ini Masjid kampung penulis berhasil mengumpulkan, memotong dan mendistribusikan daging kurban dari 2 ekor sapi dan 11 ekor kambing.
Dalam kepanitiaan ada yang bertugas sebagai seksi penyembelihan dipimpin oleh Ustadz Muhammad Abas yang karena pengalamannya dalam menyembelih hewan kurban yang sudah dijalaninya bertahun-tahun yang didampingi oleh jemaah masjid yang sudah terbiasa dengan urusan menyembelih hewan kurban
Ada Paniti bagian pengulitan dan pemotongan daging menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk memudahkan dalam penimbangan dan pengemasan sebelum dibagikan kepada warga kampung.
3. Kebersamaan antara dalam pekerjaan dan pembagian panitia dalam sub bagian pekerjaan memudahkan dan mempercepat proses penimbangan dan pengemasan
4. Kebersamaan antara Takmir Masjid dengan Perangkat Kampung (Ketua RW, Ketua Dusun dan Ketua RT)
memudahkan dalam pendataan warga sehingga bisa memudahkan kalkulasi berapa keg daging yang akan ditimbang untuk dikemas dalam plastik kemasan sehingga semua warga mendapatkan bagian berdasarkan KK yang dimiliki.
Setelah data terkumpul Ibu RT membagikan kupon pengambilan daging kurban kepada seluruh warga dan akan digunakan untuk mengambil daging kurban di rumah Ketua RT masing-masing
5. Pemisahan Daging Sapi dan Daging Kambing
Karena jenis hewan kurban yang disembelih di Masjid terdiri dari dua macam yaikni sapi dan kambing, maka pengemasannya dijadikan dua macam, daging sapi setelah ditimbang dengan berat 4 ons dikemas dalam plastik warna merah, sedangkan daging kambing ditimbang seberat 2,5 ons dikemas dalam plastik warna putih.
Agar dalam pengolahan di rumah bisa dipisahkan antara daging sapi dan daging kambing, karena tidak semua orang suka dengan kedua daging tersebut.
Setelah salat duhur proses pendistribusian daging ke masing-masing RT selesai, selanjutnya Ketua RT dan wakilnya yang membagikan kepada warganya yang membawa kupon yang sudah diterima sehari sebelumnya.
Indahnya kebersamaan dalam berkurban mulai dari awal hingga akhir semoga semuanya berkah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Allahu Akbar Walillahil kham, 29 Juni 2023
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H