Kutanya pada siang, mengapa kau redup
Adakah cerita sendu yang kau kisahkan
Mengapa mentari tak nampak menyinari
Kulihat sejak pagi enggan muncul menyapa bumi
Siangpun jadi temaram, tak cerah seperti biasa
Serasa alam berduka karenanya
Tak nampak ceria di wajah siang hari
Energi yang terbagi tak seperti biasanya
Mengapa mentari tak lagi berbagi
Adakah ia sudah lelah berbagi
Ataukah alam sudah tak bersahabat mentari ?
Mentariku, segera muncul menyinari
Agar alam bisa terus berproduksi
Bagi sebagian anak manusia
Yang bekerja butuhkan sinar surya
Tak banyak yang bisa dihasilkan
Ketika sinarmu tak mengangkasa
Gurat-gurat kecewa wajah anak manusia
Juga hewan dan tetumbuhan
Yang selalu berharap sinar mentari yang penuh energi
Sekiranya ini adalah hukuman
Maka segeralah berakhir
Atau ini adalah cobaan
Berilah kesabaran hati untuk menerimanya
Temaram siang jadikan alam berduka
Kembalikan ceria siang ini
Dengan munculnya sinar mentari
Agar harmonisasi tetap berjalan
Mentari dengan segala inspirasi
Bangkitkan semangat tetap berkreasi
Hasilkan karya yang membumi
Untuk kejayaan bumi pertiwi
Ya Allah Illahi Robbi
Kuatkan rasa syukur kami
Dari setiap rezeki yang menghampiri
Agar kami bisa menikmati
*****
Siang Temaram, 05 Juni 2023
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H