Apakah anda seorang perokok? Berapa bungkus anda habiskan dalam sehari?
Itu adalah pertanyaan dari seorang peneliti masalah bahaya merokok dan jumlah barang rokok yang dihabiskan dalam sehari.
Tahu jawabannya?Â
Saya perokok berat tapi tak satu batangpun rokok yang saya habiskan dalam sehari.
Si peneliti bingung, lalu menanyakan kepada pemuda yang diwawancarai, tentang jumlah batang rokok atau bungkus rokok yang dihabiskan dalam sehari.
Pemuda tadi ternyata bukan perokok tradisional, tapi perokok elektrik sehingga dia tidak bisa mengkonversi berapa batang rokok yang dihabiskan dalam sehari.
Tren Pengguna Rokok Elektrik (Vape) Terus Naik
Vape alias rokok elektrik sekarang menjadi tren di kalangan perokok, meski belum semua perokok tradisional beralih ke rokok elektrik tapi pengguna Vape mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Tren menggunakan vape juga terus bertambah, dilansir dari Liputan6.com, pada tahun 2022 pengguna vape di Indonesia diperkirakan telah mencapai 2,2 juta pengguna dan 5.000 penjual vape di seluruh Indonesia merujuk pada data dari Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI).
Dan sepertinya akan terus meningkat pengguna Vape seiring perjalanan waktu.
Mengapa Orang Menggunakan Vape
1. Mengikuti tren gaya hidup modern
2. Lebih praktis dan mudah dibawa kemana saja
3. Konon katanya lebih ringan akibatnya bagi kesehatan dibandingkan dengan rokok tradisional.
Akibatnya, banyak orang yang beralih ke rokok elektrik karena percaya dapat menghindarinya dari risiko penyakit jantung dan kanker yang berhubungan dengan penggunaan rokok tembakau, seperti rokok kretek dan rokok filter.
Padahal anggapan bahwa rokok elektrik lebih sehat daripada rokok batangan adalah kesalahan yang fatal
Padahal, risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari merokok dengan vape juga tidak main-main, mulai dari batuk hingga kanker paru-paru.Â
Dikutip dari halodoc.com pada liquid vape terdapat zat kimia yang cukup berbahaya yatu diasetil yang dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
KesimpulanÂ
Berganti dari rokok tembakau ke rokok elektrik sebenarnya hanya mengikuti tren gaya hidup karena resikonya dalam kesehatan tetap sama, yaitu berbagi penyakit bisa ditimbulkan oleh pemakai atau perokok baik yang aktif maupun perokok pasif (yaitu orang yang hidup di tengah -tengah perokok aktif, menghirup asap dari perokok.
Ayo hentikan kebiasaan merokok, mumpung masih ada kesempatan untuk berhenti atau mengurangi kegiatan merokok karena resiko kesehatan dan keuangan jelas terdampak.
Sayangi diri anda, keluarga dan lingkungan anda dari resiko merokok, apapun jenis rokok anda.
Salam sehat, 03 Juni 2023
Ahmad Syaihu untuk KompasianaÂ
BaikÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H