Â
Labbaik allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, la syarika lak.
Artinya, "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu."
Ibadah haji adalah kewajiban seorang muslim yang sudah memenuhi syarat dan telah mendapatkan panggilan dari Allah SWT.
Hari ini, penulis bisa menyertai dan mengantarkan empat adik penulis yang sudah mendapatkan panggilan masuk asrama haji yang berupa Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) dari Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.Â
Kenangan 7 tahun silam saat tahun 2016 tepatnya 24 Agustus 2016 penulis bersama istri juga berangkat menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, sebelum terbang ke tanah suci Makkatul Mukaromah.
Namun karena keempat adik penulis yang terdiri dari Mokhammad Khoiruddin bekerja sebagai SATPAM di Perumahan Citra Raya Surabaya, Agustin Sampurnawati ASN di MTsN 2 Kota Surabaya bersama suaminya M. Sofwan Efendi, pekerja swasta, dan Siti Mulyaningsih penjual nasi pecel, masuk dalam gelombang pertama yaitu Kloter 11 Embarkasi Juanda Surabaya maka akan terbang dari Surabaya menuju Bandar Udara Internasional Madinah.
10 Tahun Berjualan Nasi Pecel Untuk Bekal Berangkat Haji
Adik kedua dari bawah Mulyaniningsih, hanya lulusan Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), daftar sendiri karena suaminya belum mampu mendaftar, sehingga dia berangkat sendiri namun bersama anggota keluarga lainnya yaitu adik dan kakaknya.
Mulyaningsih kesehariannya adalah penjual nasi pecel di depan rumahnya, sedangkan kalau sore hari membantu suaminya mengajar TPA/TPQ di kampung penulis.
Setiap hari Mulyaningsih harus menyisihkan keuntungan jualan nasi pecel sebesar Rp 50-100 ribu untuk ditabung di BRI untuk biaya keberangkatan haji yang diprediksi sekitar 10-11 tahun setelah mendaftar di tahun 2013 silam.
Akhirnya saat panggilan untuk berangkat haji tahun ini uang tabungannya sudah cukup untuk melunasi biaya tambahan haji tahun.
Berkah Istiqomah menabung dan doa anak-anak didiknya di TPA memudahkan Mulyaningsih berangkat haji tahun ini.
Satpam Yang Rajin Puasa Senin - Kamis itu Akhirnya Bisa BerhajiÂ
Adik ke-3 dari bawah M.Khoiruddin bekerja sebagai Satpam di Perumahan Citraland Surabaya, memiliki tiga orang anak yang harus dipenuhi dari gajinya sebagai seorang SATPAM yang berkisar Rp. 4-5 Juta, sesuai dengan UMR kota Surabaya.
Secara logika dan perhitungan matematika mereka akan sulit untuk bisa berhaji apalagi biaya haji tahun ini sebesar Rp. 59 juta , sehingga para calon jamaah haji harus menambah sekitar Rp 34 juta sebagai biaya pelunasan.
Khoiruddin selalu rajin melaksanakan puasa Senin dan Kamis. Di samping menjalankan sunnah nabi, kebiasaan puasa Senin Kamis juga merupakan salah satu usaha penghematan untuk konsumsi saat bekerja.
Akhirnya kesungguhan dan ikhtiar yang baik serta menjalankan sunah Rasulullah yaitu menjalankan puasa Senin-Kamis mengantarkan Satpam di Perumahan Citraland Surabaya ini bisa memenuhi panggilan Allah SWT untuk menyempurnakan Islamnya dengan melaksanakan Ibadah haji ke tanah suci Makkatul Mukaromah dan Ziarah ke Madinatul Munawaroh.
Semoga kalian semua adik-adik ku diberikan kesehatan dan kemudahan dalam melakukan ibadah haji, dan pulang ke tanah air membawa gelar Haji Mabrur yang balasannya adalah surga.
Labbaik Allahumma Labbaik, 28-05-2023
Ahmad Syaihu untuk KompasianaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H