Kondisi Ong Keng Hong bersangsur membaik setelah dirawat oleh beberapa awak kapal yang menetap bersama warga Bukit Simongan. Mereka juga selalu menceritakan sosok Cheng Ho yang berani serta bijaksana.
Perkataan Ong Keng Hong tentang Cheng Ho direspons positif oleh warga sekitar. Bersama-sama, mereka membuat simbol penghormatan untuk Cheng Ho di salah satu gua yang disebut Gedung Batu. Simbol tersebut lalu disempurnakan menjadi Klenteng Sam Poo Kong.
Simbol Tolerasnsi Umat Beragama
Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam, saat mendarat di Simongan Semarang kala itu untuk merawat juru mudi kapalnya yang sakit dibantu dan dirawat oleh warga sekitar yang saat itu masih menganut agama Hindu, hubungan kemanusiaan yang terjalinakhirnya juga menjadi hubungan toleransi antar umat beragama saat itu
Walau saat ini Klenteng Sam Poo Kong menjadi tempat ibadah umat Tridharma, namun banyak umat Islam Kejawen yang masih sering datang. Mereka datang untuk melakukan ziarah ke makam Ong Keng Hong. Selain peziarah, lokasi ini juga banyak didatangi turis yang datang untuk wisata sejarah.
Berwisata ke Klenteng Sam Poo Kong merupakan keasyikan tersendiri, disamping menghargai sejarah masa lalu kita bisa mengambil nilai-nilai toleransi dari berbagai kepercayaan dan agama yang berkembang pada masa itu. Toleransi itu indah sebagi bentuk hubungan sesama manusia
Sudahkah Anda berkunjung ke sana? Kalau anda sedang di Semarang sempatkan mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong.
Klenteng Sam Poo Kong dan Laksamana Cheng Hoo, 20 Mei 2023
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H