Bagi kita yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji atau umrah ke tanah suci Makkatul Mukaromah dan Madinatul Munawaroh pasti akan menjumpai fenomena banyaknya burung merpati di sekitar Masijidil Haram di Makkah dan di sekitar Masjid Nabawi di Madinah.
Demikian pula yang penulis alami saat melaksanakan ibadah haji bersama istri tercinta saat beribadah di Masjidil Haram 2016 silam. Setelah turun dari Bus yang mengangkut kami dari hotel mata ini tertuju para banyaknya merpati berwarna abuabu yang semua ukuran dan warnanya hampir sama.
Ribuan burung merpati yang berwarna abu-abu (megan) beterbangan, berjalan dan sesekali berlari mengais rezeki pagi ini. Rezeki yang disebarkan jamaah haji dan umrah yang terpesona dengan cantiknya burung merpati tersebut.
Penulis tak habis pikir, dari mana asal burung-burung tersebut, siapa yang memiliki ribuaan burung tersebut. Penulis juga heran begitu banyak burung ada di sekitar halaman Masjidil Haram, tapi tak terlihat kotoran dari burung merpati tersebut.
Kok bisa ya? Penulis semakin penasaran. Merpati tersebut sangat jinak. Banyak yang kasihan pada mereka, jadi selalu saja ada orang yang memberi makan mereka.
Rombongan jamaah haji yang bersama penulispun tidak ketinggalan, mereka rela membeli makanan merpati, berupa gandum utuh yang sudah dikemas dalam plastik seharga 510 Real per bungkus. Dengan modal makanan merpati itu, penulis bisa mendekati merpatimerpati itu, menggambil gambarnya dengan gadget yang mereka saya bawa.
Dari petugas Katering tempat jamaah menginap sempat bercerita tentang keberadaan burung merpati di Mekkah, khususnya di halaman Masjidil Haram dan sekitarnya. Konon burung merpati dan kawankawannya itu merupakan keturunan dari merpati yang melindungi Nabi Muhammad SAW beserta Abu Bakar yang bersembunyi di Gua Tsur.
Peristiwa Rasulullah dan Abu Bakar ketika menghindari kejaran orangorang kafir Quraish yang ingin membunuh Rasulullah. Ketika orangorang kafir Quraish sudah berada di depan pintu Gua Tsur merpati tersebut keluar dari dalam gua, kemudian lebah segera membuat sarangnya dengan menutup pintu gua dengan sarangnya.
Pasukaan kafir Quraish akhirnya tidak jadi masuk ke dalam gua Tsur, karena secara logika tidak mungkin ada orang di dalam gua, sementara ada merpati dan lebah yang membuat sarangnya di depan pintu Gua Tsur. Allah menyelamatkan Nabi Muhammad SAW dengan sahabatnya Abu Bakar di dalam Gua Tsur.
Merpatimerpati yang sangat banyak berwarna abuabu dengan dua strip warna putih di sayapnya yang berada di sekitar Masjidil Haram, disebut juga dengan Nama Merpati Nabi, menurut mukimin yang berada sekitar Masjidil Haram bahkan burung elang yang sedang mengitari Masjidil Haram untuk mencari makanan tidak berani memangsa Merpati istimewa tersebut.
Suatu ketika penulis bersama rombongan sedang tawaf di atas Ka'bah ada segerombolan merpati yang berputarputar seperti sedang tawaf, itulah kuasa Allah, apa pun bisa terjadi bahkan merpati pun tawaf dan memuji kebesaran Allah dengan caranya sendiri. Kita sebagai manusia tentunya akan malu bila tidak beribadah kepada Allah sebagai bentuk penghambaan kepadaNya, juga sebagai wujud syukur diberi hidup, iman dan Islam sehingga menjadi mahluk yang selamat dan ditempatkan di surganya Allah SWT.
Banyak ibrah yang bisa kita ambil dari kisah merpati ini, karena sebagai mahluk ciptaan Allah mereka juga bersyukur dan beribadah dengan caranya sendiri, subhanallah.
Merpati Nabi Ikut Tawaf Mengelilingi Ka'bah, 19 Mei 2023
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H