Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Berduka

11 Mei 2023   06:58 Diperbarui: 11 Mei 2023   07:00 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isyarat langit telah muncul

Kabut pagi hari menanda duka 

Langit sedang berduka

Karena di dunia terjadi huru hara

Manusia tak lagi peduli pada lingkungan

Sampah terserak di mana-mana

Hutan dirusak sepuasnya

Sumber daya alam dikuras seenaknya

Lahan pertanian berubah fungsi seenaknya

Pantai tercemar dengan polusi sesukanya

Kota besar berlomba memakai kaca untuk bangunan

Pemanasan global terjadi dengan sendirinya

Efek rumah kaca dan polusi udara berlomba merusak udara

Industri dan transportasi menambah polusi yang tak terselesaikan

Langit berduka

Karena bumi persada telah melampau batas

Dalam merusak lingkungan

Maka langitpun berduka

*****

Langit berduka, 11 Mei 2023

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun