Arini sedang gelisah, mondar-mandir di depan Toni suaminya yang sejak tadi menikmati sarapan pagi.
"Kenapa kamu koq seperti orang bingung begitu Rini?", tanya Toni pada istrinya
Sambil duduk Arini menjawab "Aku hamil lagi mas,"
"Alhamdulillah, mestinya kita bersyukur diberi amanah dapat momongan lagi", kata Toni sambil menengadahkan tangan ke atas memuji kepada Allah Swt.
"Masalahnya, anak kita sudah 4, dan masih kecil-kecil, mas!, sebentar lagi tambah satu, jadi lima khan mas!, " kata Arini sambil menyusui anak terkecilnya Intan.
"Terus kalau anak kita 5 kenapa, Rini istriku?", tanya Toni keheranan.
" Enak Mas Toni, saya yang ngurusi anak dan belanja ini yang bingung" kata Arini yang masih bingung.
"Rini, anak, umur, rezeki dan mati itu adalah rahasia Illahi, maka mantaplah bahwa akan ada rezeki untuk anak kita yang kelima nanti", jawab Toni meyakinkan istrinya.
"Iya mas, Allah pasti menjamin rezeki anak kita, jangankan manusia lha wong semut saja sudah ada jatah rezekinya," kata Rini.
"Lha makin pinter istriku, sudah tahu khan bahwa Allah akan menjamin rezeki setiap mahluknya di muka bumi", kata Toni lebih yakin.
"Masalahnya, saya semakin repot mas, anak masih kecil-kecil, nambah lagi, Mas Toni enak, pagi berangkat kerja sampai sore, saya yang di rumah pontang-panting ngurusi anak-anak".
"Apa sekarang di balik, kamu yang kerja aku yng ngurusi anak-anak?", kata Toni pada istrinya.
"Apa mas sanggup?, lha yang menysui Intan mas bisa?"
"Iya-ya , ya kamu saja kalau begitu, nanti saya usahakan mencarikan asisten rumah tangga untuk membantu meringankan beban kerjamu di rumah", kata Toni lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H