Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Setengah Abad, Ingin Mudik yang Tak Kesampaian

22 April 2023   12:09 Diperbarui: 22 April 2023   12:15 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran dan mudik adalah pasangan abadi dan yang tak terpisahkan, kapan datang lebaran maka mudik pasti menyertai.

Penulis saat ini sudah 56 tahun, tapi kenapa belum bisa mudik lebaran? Bagaimana rasanya lebih dari setengah abad tidak mudik? Pasti sesuatu banget.

Pengertian Mudik, atau pulang kampung adalah pulang ke kampung halaman atau tanah kelahiran yang biasanya ada di kampung (udik=mudik).

Tak Punya Kampung Halaman 

Penulis lahir di kampung/dusun Grogol desa Laban kecamatan Menganti Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Ayah dan ibu adalah warga satu kampung (satu desa), Mbah dari Ayah dan ibu sama-sama dari satu kampung.

Penulis pada tahun 1994 menikah dengan gadis pujaan hati yang kebetulan rumahnya satu kampung berjarak 300 meter dari rumah.

Sejak kecil sampai menikah setiap lebaran tak pernah merasakan mudik lebaran karena memang tidak ada kampung halaman yang menjadi tujuan mudik.

Setelah menikah sampai punya dua orang putri sampai kedua putri bersekolah dan kuliah tetap tak bisa mudik lebaran karena memang tidak ada tujuan mudik lebaran.

Berharap Punya Menantu Orang Jauh

Saat putri pertama lulus dari bangku kuliah penulis berharap mendapatkan menantu dari luar kota, atau luar provinsi sebagai calon anak pertama, ternyata harapan itu belum jadi kenyataan karena anak pertama mendapatkan imam sebagai suaminya dari Sidoarjo, hanya berjarak 1 jam perjalanan dari Gresik, jadi keinginan untuk mudik tak kesampaian lagi.

Sampai hari ini lebaran ke-56 penulis belum kesampaian untuk bisa menikmati bagaimana suka suka, keceriaan dan kesedihan dalam proses mudik lebaran.

Akankah anak kedua nanti berjodoh dengan orang luar pulau bahkan luar negeri? Agar bisa merasakan prosesi mudik lebaran yang luar biasa seperti yang penulis baca dari berbagai pemberitaan dan cerita langsung dari pemudik lebaran.

Merindukan Mudik yang Tak Kesampaian

22 April 2023/1 Syawal 1444 H

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun