Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tahalul dan Rambut Plontos

17 April 2023   10:27 Diperbarui: 17 April 2023   10:30 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan Baitullah bersama istri (foto : dokpri)

Ini adalah rindu akan tahallul

Salah satu rangkaian ibadah mengakhiri kegiatan umrah

Untuk menghilangkan sifat sombong dan angkuh pada diri manusia

Karena manusia tak boleh sombong dan merasa hebat

Karena hanya Allah yang berhak memegang kehebatan atas kuasanya

Tahallul adalah menggunting minimal 3 helai rambut di kepala

Tapi jamaah ingin menggunting seluruhnya

Bahkan sampai plontos tak tersisa

Sebagai bentuk ingin suci dan bersih dari sifat dan rasa sombong

Tahallul dilaksanakan seusai menjalani Syai antara bukit Syafa dan Marwah

Dan berdoa sambil menghadap Ka'bah

Pengguntingan 3 helai rambut kepala dilaksanakan

Suami menggunting rambut pada istri dan anak-anaknya

Jamaah pria digunting rambutnya 

Oleh pimpinan rombongan atau yang lebih tua

Seusai memotong tiga helai sebagai kewajiban,

Jamaah pria ingin menghabiskan sisa rambutnya

Sampai bersih alias gundul plontos

Ingin membersihkan sifat sombong pada dirinya

Saat itulah kenangan akan ibadah haji dan umrah terus membayangi

Untuk bisa segera dan segera kembali ke tanah suci

Ya Allah Illahi Robbi

Wujudkan mimpi dan rindu kami

Untuk segera bisa kembali ke tanah suci

Untuk memenuhi panggilan-Mu untuk beribadah kembali

Umrah atau Haji yang menjadi impian kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun