Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Menikmati, Mensyukuri, dan Melestarikan Alam Indonesia yang Memesona

17 April 2023   09:24 Diperbarui: 17 April 2023   09:38 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama istri mengawali perjalanan wisata ke Yogyakarta dan Jawa Tengah (foto dokpri)

Indonesia dijuluki zamrud khatulistiwa karena keindahan alamnya, keramahan warganya, kenyamanan lingkungannya dan kenikmatan kulinernya.

Tepat pukul 20.00 WIB kami warga dan keluarga besar mengadakan acara Tadabbur Alam dan refreshing ke Jawa Tengah dan Yogyakarta selama dua hari yaitu Sabtu - Ahad, 26-27 November 2022.

Acara Tadabbur Alam kali ini akan menuju empat destinasi wisata yaitu Ziarah ke makam Sunan Pandanaran di Klaten, kemudian ke Pantai Kukup Gunungkidul Yogyakarta, The Lost World, Tebing Breksi, Malioboro dan Keraton Yogyakarta dan Masjid Raya Sheik Zayed Solo.

Acara ini tentu merupakan bentuk silaturahmi dan kebersamaan antara warga kampung bersama keluarganya.

1.  Menikmati Pesona Pantai Kukup yang Indah di Gunungkidul Yogyakarta

pantai-kukuh-yogyakarta-643c73d308a8b549b62a6f04.jpeg
pantai-kukuh-yogyakarta-643c73d308a8b549b62a6f04.jpeg
Di pantai Kukup Gunungkidul Yogyakarta (foto dokpri)

Penulis dan peserta lainnya melakukan aktivitas pribadi, seperti BAB , mandi sekaligus berwudhu untuk bersiap melaksanakan solat subuh berjamaah di musholla yang ada di tempat parkir bus.

Setelah solat subuh dan menyantap teh hangat atau kopi yang tersedia di warung - warung di temani camilan kamipun berangkat menuju Pantai Kukup yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat parkir bus.

Di pantai Kukup ini peserta diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi pantai yang berpasir putih dan di salah satu batu besar di pinggir pantai dibangun tempat untuk bersefli ria.

Antara daratan pantai dengan batu besar tersebut dihubungkan dengan jembatan besi yang dibuat oleh pengelola destinasi wisata seperti Pantai Tanah Lot di Bali.

Setelah puas di pantai Kukup selama hampir dua jam rombongan akhirnya kembali ke tempat parkir bis untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata lainnya yaitu Tebing Breksindi Sleman Yogyakarta, namun sebelum naik bus peserta sarapan pagi bersama di joglo Pantai Kukup dengan menu khas nasi pecel dengan minum teh hangat atau kopi bagi yang suka, tak lupa air putih.

https://youtube.com/shorts/Z-Vomb6-VWA?feature=share

3. Menikmati Destinasi Wisata Mancanegara di The Lost World

the-lost-word-643c74a84addee027276a472.jpeg
the-lost-word-643c74a84addee027276a472.jpeg
Di depan pintu masuk The Lost World (foto dokpri)


Wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta merupakan dataran tinggi lereng gunung Merapi yang termasuk salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia, hampir setiap tahun selalu erupsi meskipun dengan skala yang tidak besar, biasanya setiap empat tahun sekali erupsi dengan skala besar terjadi. 

The Lost World Castle merupakan salah satu objek wisata di kawasan lereng Gunung Merapi yang terletak di Dusun Petung, Desa Kepuharjo Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Objek wisata ini dibangun menyerupai Benteng Takeshi dan dibangun di atas lahan 1,3 hektare pada tahun 2016.

Ada banyak obyek wisata yang merupakan bangunan buatan yang menyerupai destinasi wisata di luar negeri seperti taman bunga sakura, kapal bajak laut dan lainnya.

the-lost-world-643c75e208a8b50f713e65a4.jpeg
the-lost-world-643c75e208a8b50f713e65a4.jpeg
Foto: dokpri 

Cuaca dingin dan sejuk di daerah lereng Merapi The Lost World Castle dilengkapi dengan berbagai warung dan rumah makan lesehan untuk dinikmati oleh pengunjung yang sudah mulai terasa lapar setelah mengelilingi destinasi wisata yang lumayan luas dengan profil yang naik turun mengikuti struktur tanah yang merupakan lereng gunung Merapi ini

Untuk menikmati keindahan di The Lost World Castle pengunjung dikenakan HTM Rp. 30.000 sekali masuk.

4. Tebing Breksi yang Memesona

tebing-breksi-643c7812a7e0fa692d021406.jpeg
tebing-breksi-643c7812a7e0fa692d021406.jpeg

Di depan Tebing Breksi Sleman Yogyakarta (foto dokpri)

Setelah mengeksplorasi Pantai Kukup, melanjutkan ke Tebing Breksi di Kabupaten Sleman Yogyakarta 

Lokasi Tebing Breksi yang terletak di Desa Lengkong, RT.02/RW.17, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 

Rute menuju Tebing Breksi cukup mudah lantaran lokasinya berada di jalur utama Prambanan-Piyungan, sekitar 1 km sebelum sampai ke Candi Ijo. Untuk menuju ke sana, kita bisa menempuh perjalanan darat sejauh 17 kilometer dari Kota Yogyakarta atau sekitar 30 menit. 

Tapi kita perlu berhati-hati, jalan menuju Tebing Breksi cukup menanjak dengan kondisi yang tidak terlalu mulus. Pastikan kendaraan yang kamu gunakan dalam kondisi prima, ya!

5. Wisata Ruhani ke Masjid Raya Sheik Zayed 

img-20230417-084445-643ca51c08a8b53a54656a22.jpg
img-20230417-084445-643ca51c08a8b53a54656a22.jpg
Di depan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo (foto: dokpri)

Perjalanan pulang dari Yogyakarta menuju Surabaya kami sempat mampir di Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Solo.

Masjid Raya Sheik Zayed akan menjadi destinasi wisata rohani dan ikon baru Kota Solo(Surakarta) yang menjadikan kota Solo makin terkenal selain sebagai kota penghasil batik yang terkenal.

Lokasi masjid yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed (MBZ) baru saja meresmikan Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan berada di di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, 

Arsitektur Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque. Warna putih dengan aksen emas mendominasi bangunan masjid tersebut

Karena kedatangan rombongan kami di tengah malam maka kami tidak dapat masuk ke dalam Masjid, hanya sekedar bisa berfoto di halaman masjid yang luas ini.

Menikmati Wisata Wajib Mensyukuri dan Melestarikan untuk Warisan Anak Cucu 

Banggalah kita sebagai anak bangsa atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT atas keindahan alam, keragaman budaya, kenikmatan ragam kuliner dan hasil kerajinan warga di setiap lokasi wisata, maka kita wajib menikmati, mensyukuri dan melestarikannya dengan cara

1. Melakukan kunjungan wisata ke berbagai destinasi wisata Nusantara yang jumlahnya mencapai ribuan.

2. Menikmati kuliner yang tersedia di lokasi wisata sehingga kita bisa mengenal ragam cita rasa kuliner nusantara.

3. Mengapresiasi hasil karya warga sekitar dengan membeli hasil kerajinan, oleh -oleh makanan khas daerah, membeli batik atau kaos khas daerah dan segala macam barang dagangan hasil karya warga sekitar.

4. Menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitar lokasi wisata atau rute perjalanan wisata yang kita lalui dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak corat-coret di fasilitas umum tempat wisata, tidak menebang pohon, bunga atau buah dari pohon yang masih hidup.

5. Mengurangi penggunaan plastik dan barang kimia berbahaya di lokasi wisata.

6. Membeli oleh yang tersedia di lokasi wisata.

Menikmati, Mensyukuri dan Melestarikan Alam Indonesia, 17 April 2023/ 26 Ramadan 1444 H

Samber hari ke-17

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun