Tadi malam untuk ketiga kalinya penulis selaku warga kampung diundang oleh Kepala Dusun dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk mengambil keputusan atas CSR dari Pengembang yang akan membangun kompleks perumahan di sekitar desa/dusun kami.
Pengembang akan menormalisasi saluran air melewati melalui saluran air milik tanah kas desa, sehingga PT Pengembang mengajukan Surat izin dan warga dipersilahkan mengajukan dana CSR.
Dua pekan lalu warga meminta dana CSR untuk normalisasi saluran air sebesar Rp. 135 juta.
Seperti biasa selalu ada tawar menawar berkaitan dengan uang, setelah Surat penawaran warga diajukan oleh Panitia Desa, termasuk penulis masuk dalam kepanitiaan, selanjutnya dalam waktu satu Minggu Pengembang memberikan tawaran dana CSR sebesar Rp 100 juta, untuk warga, akhirnya Panitia Desa bersama Perangkat Desa melakukan musyawarah warga untuk menyampaikan penawaran dari Pengembang.
Akhirnya oleh warga tawaran dari Pengembang Perumahan ditolak dan minta Pengembang menaikkan dana CSR nya, Warga minta kenaikan dari tawaran Rp.100 juta dinaikkan menjadi Rp 125 juta.
Pihak Pengembang yang diwakili salah satu Direkturnya lewat video call akhirnya memberikan kenaikan dana CSR dari Rp. 100 juta menjadi Rp 120 juta, dan akhirnya warga setuju dengan tawaran dari Pengembang Perumahan tersebut
Manfaat Rembuk/Musyawarah Warga
 1. Merupakan keputusan tertinggi dalam warga.
2. Ajang silaturahmi dan memperat silaturahmi.
3. Ajang tukar pendapat antar warga dan perangkat desa
