Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Generasi Z Lebih Tahan Banting dan Cepat Pulih

7 Maret 2023   09:20 Diperbarui: 7 Maret 2023   09:42 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Generasi Z yang diidentifikasikan sebagai generasi terbaru dengan kisaran usia produktif yang sedang aktif dalam berbagai bidang kehidupan.

Sesuai dengan usia dan zamannya maka banyak generasi Z yang terjun di dunia bisni sesuai dengan kemampuan, passion dan pengalaman yang dimiliki.

Banyak usaha bisnis yang ditekuni oleh generasi Z, namun tidak semua startup atau usaha rintisan yang dilakukan oleh kalangan muda generasi Z sukses, tak sedikit yang gugur di tengah perjalanan.

Bangkit dari Keterpurukan atau Kegagalan dalam usaha (bisnis)

Untuk generasi Z  yang memiliki bisnis sendiri tentunya pernah mengalami kondisi dimana bisnis yang dijalankan tidak sesuai dengan harapan, khususnya sepi dari pembeli, atau awalnya ramai pembeli tiba-tiba pembeli atau pelanggan kita sepi karena ada pesaing baru yang buka usaha sejenis tapi lebih baik dari yang kita punya.

Berikut ini adalah 4 langkah yang harus dilakukan oleh generasi Z jika bisnis yang sedang dijalani sedang sepi pembeli.

1. Evaluasi Terhadap Kualitas Produk dan Layanan

Yang utama dalam bisnis adalah  produk yang kita tawarkan serta  proses terhadap layanan kepada pelanggan, semakin baik kualitas produk dan semakin baik kualitas layanan kita kepada konsumen, maka bisnis kita akan semakin berkembang pesat. 

Bila terjadi penurunan jumlah pelanggan maka kita perlu mengevaluasi utamanya dari kualitas dan ragam produk kita, kalau masalah kualitas produk tidak ada masalah coba kita lihat bagaimana pelayanan kita kepada para konsumen.

Produk yang bagus akan sia-sia bila pelayanan kepada konsumen tidak baik, sebaliknya produk yang biasa-biasa saj secara kualitas bisa diapresiasi oleh pelanggan secara baik bila cara pelayanan atau pengemasan baik dan menyenangkan bagi pelanggan.

Bisa jadi orang yang sudah berniat membeli produk kita akhirnya mundur teratur tidak jadi membeli ketika melihat kualitas pelayanan kita pada para pelanggan/konsumen kurang baik.

2. Minta advise atau masukan dari para ahli atau generasi x dan generasi  yang lebih berpengalaman. 

Sebagai generasi terbaru yang masih berusia muda dan miskin atau kurang pengalaman biasanya juga menjadikan bisnis kita kurang berkembang, maka masukan, saran atau advise dari generasi x dan y yang lebih berpengalaman bisa kita jsdiksn rujukan untuk memperbaiki performa bisnis kita.

3. Maksimalkan Promosi melalu berbagi media

Promosi merupakan salah satu hal yang penting jika kita ingin memiliki suatu bisnis. Tanpa promosi maka bisnis apapun tidak akan berkembang, karena tidak dikenal oleh banyak orang.

Promosi secara langsung di tempat bisnis kita dengan memasang banner, papan nama atau apapun yang menunjukkan di situ ada usaha kita wajib dilakukan, juga promosi lewat media sosial yang memang sedang zamannya, lewat WA. Facebook, IG, Twitter, Tiktok dan platform media sosial lainnya yang kita miliki adalah hal yangwajib kita lakukan, agar  makin banyak yang mengenal bisnis kita, sehingga dengan mengenal bisnis kita ketertarikan konsumen akan bisnis kita terbangun, ada istilah Tak kenal maka tak sayang.

4. Melakukan inovasi dalam produk dan layanan.

Bisa jadi penyebab bisnis kita  sepi adalah karena produk atau layanan yang kita jual sudah ketinggalan zaman. Sehingga banyak orang yang sudah tidak tertarik dengan produk yang kamu tawarkan.

Yang bisa kita  lakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah terus berinovasi. Kamu harus dapat terus berinovasi dengan menyesuaikan trend yang ada saat ini.

Generasi Z sebagai pelanggan kita maunya adalah produk yang inovatif, mungkin baksonya sama pakai pentol daging sapi,tapi pentol bakso bisa diinovasi dari berbagai bahan misalnya ikan, sayuran, buah-buahan dan segala macam yang bisa kita perbaharui dari produk yang kita tawarkan kepada konsumen, maka inovasi produk adala suatu keniscayaan.

Layanan antar barang tepat waktu dan kualitas layanan yang baik harus dilakukan agar pelanggan makin senang dan cinta pada bisnis yang kita jalankan.

Ayo dicoba dan dipraktikkan semoga berhasil wahai generasi Z.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun