3. Etika Komunikasi: Memastikan bahwa komunikasi dilakukan dengan etika yang sesuai dengan ajaran Islam. Ini termasuk kejujuran, integritas, dan penghargaan terhadap hak-hak orang lain dalam semua bentuk komunikasi (Rohman, 2018).
4. Penggunaan Media untuk Dakwah: Memanfaatkan media sosial dan platform komunikasi lainnya untuk menyebarluaskan pesan-pesan dakwah yang mendukung pembangunan berbasis nilai-nilai Islam. Media sosial bisa menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan pesan kebaikan dan motivasi sesuai dengan ajaran Islam (Nazaruddin, 2020).
Peluang Media Sosial dalam Komunikasi Pembangunan
1. Aksesibilitas dan Jangkauan yang Luas
  Media sosial memungkinkan informasi tentang proyek pembangunan untuk tersebar secara luas dan cepat. Platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram dapat menjangkau masyarakat di berbagai lokasi, termasuk daerah yang sulit dijangkau oleh media tradisional. Hal ini mendukung komunikasi yang lebih inklusif (Arifianto, 2014).
2. Partisipasi Aktif Masyarakat
  Media sosial memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Warga dapat memberikan umpan balik, menyampaikan pendapat, dan berpartisipasi dalam diskusi mengenai proyek-proyek pembangunan. Ini memungkinkan pemerintah dan organisasi untuk mendapatkan pandangan langsung dari masyarakat (Susilo, 2017).
3. Transparansi dan Akuntabilitas
  Dengan adanya media sosial, transparansi dan akuntabilitas dalam proyek pembangunan dapat ditingkatkan. Melalui pembaruan rutin dan komunikasi dua arah, pihak-pihak terkait dapat menyampaikan kemajuan, tantangan, dan penggunaan anggaran kepada publik, yang pada gilirannya membangun kepercayaan masyarakat (Sari, 2015).
4. Pengembangan Kampanye Kesadaran dan Edukasi
  Media sosial juga efektif untuk mengembangkan kampanye kesadaran dan edukasi mengenai isu-isu pembangunan. Kampanye yang dirancang dengan baik dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan mempengaruhi perubahan perilaku positif (Hadi, 2018).