Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, anak usia dini meliputi anak usia 0-6 tahun. Namun menurut para ahli, anak usia dini berkisar antara 0-8 tahun.
Nah… Berikut tahapan perkembangan fisik motorik pada anak usia dini :Â
Masa usia 0-1 tahun
Pada usia 0-3 bulan, si kecil mulai belajar mengangkat kepala dan dadanya sambil melakukan "mini push-up". Di usia ini, si kecil masih menggenggam jarinya. Dalam hal ini orang tua perlu melatih keterampilan motorik halus dengan memberi mereka sesuatu untuk dipegang atau dengan lembut menyentuh jari mereka atau menyilangkan otot lengan untuk memperkuatnya.
Si kecil akan mulai memiringkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan pada usia 4 hingga 6 bulan. Ia juga akan mencoba berbaring, tengkurap, berguling, dan menopang lengannya hingga duduk. Keterampilan motorik halusnya mulai berkembang saat ia mulai mengeksplorasi mainan dengan meraihnya.
Masa 7-9 Bulan si kecil terlihat lebih kuat, karena ia dapat meraih mainannya sendiri tanpa terjatuh. Dia bisa merangkak, duduk, dan belajar berdiri sendiri. Keterampilan motorik halusnya terus berkembang saat ia dapat meraih mainan dengan kedua tangan dan mengambil benda yang lebih kecil dengan ibu jari dan jari telunjuknya.
10-12 bulan tak terasa anak sudah berusia 1 tahun. Saat ini, ia sudah bisa mengangkat badannya untuk berdiri dan berjalan tanpa kehilangan keseimbangan. Ia telah mampu menjaga keseimbangan saat duduk, melempar bola dan bertepuk tangan sebagai perkembangan motorik halusnya.
Masa usia 1-2 tahun
Si kecil memiliki refleks yang lebih baik. Kemampuan motorik halusnya juga sudah bagus, sehingga Ia bisa menyusun menara dari balok, mencorat-coret, dan belajar melepas celana atau baju. Ia dapat berjalan dengan baik, berjalan mundur, menaiki tangga, menarik dan mendorong benda berat, serta berdiri tanpa bantuan di kursi.
Masa usia 2-3 tahun
Pertumbuhan fisik si kecil semakin kuat. Dia bisa menaiki tangga, menendang bola, memakai baju, mengambil dan membawa benda-benda kecil dengan mudah. Ia juga bisa disebut kreatif karena bisa memotong kertas, membuat lingkaran dan mencorat-coret apapun yang ia mau.