"cintailah pekerjaanmu, tapi jangan pernah jatuh cinta pada perusahaanmu, karena kamu tidak tahu kapan perusahaanmu berhenti mencintaimu."
Jika kita menghamba pada perusahaan, jadi eksekutif dan produktif dan acap kali memenuhi target, seiring waktu akan tiba masa dimana produktifitas kita menurun dimakan usia, pada saat itu ada ribuan orang yang siap menggantikan kita, dan boleh jadi semua pencapaian kita dimasa lalu tak lagi berbekas. Maka, cintailah pekerjaanmu, itu yang akan menjadikan kita tetap bahagia dan produktif tak lekang oleh usia.
Pesan diatas boleh jadi memberi kita sebuah wejangan, jika melakukan pekerjaan dengan cinta, maka kita akan tetap bahagia. Sebaliknya, sebesar apapun penghasilan kita, jika tak ada gairah dan cinta didalamnya, malah tekanan dan beban yang ada, maka tinggalkanlah jika kita tak mau menjadi robot yang menghamba pada target.
Jangan pernah lupa, harus ada suka cita, passion dan cinta dalam menjalani profesi kita, apapun itu. Menjadi ekspert/ahli dalam satu bidang profesi boleh jadi jaminan akan karir, orang-orang yang ketakutan kehilangan pekerjaan dan tetap rela diperbudak target boleh jadi karena tak memiliki keahlian khusus.
Boleh jadi kita merasa lelah, lalu kalah dalam kompetisi kehidupan, tapi seorang juara tak pernah menyerah.
Sebuah pesan sufisme Syeikh Ibn Athailah boleh jadi tempat untuk kita merebahkan lelah saat merasa buntu dan kerap kali kalah dalam kehidupan.
"Istirahatkan dirimu/pikiranmu dari kesibukan mengatur dirimu, karena apa-apa yang telah diatur/dijamin oleh selain kamu(yaitu Allah), tidak perlu engkau ikut sibuk memikirkannya".
Libur lebaran ini boleh jadi momen yang tepat untuk kita ambil jeda dalam hidup. Menemui sanak saudara, bertemu teman dan membina relasi dengan orang-orang lama.
Take a while, ambilah jeda itu, lalu mulailah bahagia kembali.
Hidup bukan hanya tentang pekerjaan dan target, gagal mencapai target perusahaan tak membuat kita masuk penjara apalagi masuk neraka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H