Mohon tunggu...
Ahmad zaenal abidin
Ahmad zaenal abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjahit kata

Seorang penyulam yang percaya bahwa jahitan kata bisa merubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kambing, Kecoak dan Penalti Semalam

12 Desember 2021   16:54 Diperbarui: 12 Desember 2021   17:01 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kambing, Kecoak dan penalti semalam

Menjadi kecil sejatinya bukan berarti memiliki jiwa kerdil, saat berhadapan dengan raksasa dalam dunia, baiknya si kecil itu tetap harus menegakkan kepala, lalu bertarung layaknya ksatria hingga tetes keringat terakhir.

Walaupun jadi kambing, tetaplah mengaum, bukan mengembik.
Biarlah kecil ada pada raga, bukan pada nyali.

Pekan ke-16 liga primer Inggris semalam menyajikan pertandingan seru nan asyik untuk di tonton, terutama peringkat 3 besar klasemen yang dapat kemenangan lewat tendangan penalti.

Tiga penalti yang jadi kontroversi pada pertandingan semalam yang diragukan "kehalalannya" oleh para pencinta bola. Penalti yang memupus asa tim papan tengah saat bertarung habis-habisan melawan para raksasa liga Inggris.

Kredit point sepertinya layak di sematkan ada dua penjaga gawang, Emilio Martinez dan Jose Sa yang tampil brilian menahan gempuran tim lawan. Emilio yang dikenal tidak betul akhlaknya saat bertanding, akhirnya takluk juga oleh ahlak betul Mohamed Salah yang tidak mudah di provokasi.

Tim-tim papan tengah model Aston Villa, Wolverhampton, dan Leeds United pada pertandingan semalam seolah memberi kita sebuah pelajaran berharga. Tentang kambing yang mengaum di hadapan para singa, membuat para raksasa harus habis-habisan untuk mengalahkannya. Walau pada pertandingan itu takdir lebih berpihak pada para raksasa lewat hadiah penalti yang menyesakkan.

Boleh jadi banyak dari kita adalah tim semenjana, punya bisnis, karya atau lembaga yang dianggap kelas kambing yang jauh dari kata mendunia.

Tentu saja tak apa dengan semua stigma dan anggapan itu, karena semua dari kita memerlukan permulaan, lalu dilatih dengan aneka challenge semesta berupa aneka kesukaran yang kerap membuat jelaga jiwa berdarah-darah.

Tetap saja mengaum layaknya singa, buat para kompetitor raksasa yang besar dengan Disrupsi nya bergetar saat melihat kesungguhan dan capaian kita.

Bisnis, karya atau lembaga yang tak juga menjadi hebat dan besar baiknya juga belajar dari filosofi kecoak, iya kecoak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun