Pendidikan, istilah manajemen menjadi kata yang sering didengarkan. Terdapat beberapa istilah yang mengaitkan dengan kata manajemen seperti manajemen waktu, manajemen akademik, manajemen supervisi, manajemen penjaminan mutu, manajemen pembiayaan dan masih banyak lagi. Untuk saat ini mari kita ulas tentang Manajemen Pembiayaan.
Dalam duniaMenurut Marry Parker Follet mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut: “the art of getting things done through people” artinya manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (Husaini Usman, 2008: 5). Manajemen adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian (Kamus besar bahasa Indonesia, 2011: 408). Menurut Sergiovanni, Barlingome, Coonbs dan Thurton mendefinisikan manajemen sebagai “process of working with and through others to accomplish organizational goals efficiently”. Yaitu proses kerja dengan dan melalui (memberdayakan) orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Oleh karena itu, definisinya merupakan proses terdiri atas kegiatan dalam upaya mencapai tujuan kerjasama (administrasi). Secara efisien pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Gorton yang menegaskan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugastugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu (Ibrahim Bafadal, 2006: 39).
Pembiayaan merupakan suatu proses mengeluarkan sejumlah biaya untuk mendapatkan sebuah manfaat atau tujuan tertentu. Dalam tulisan lain menyatakan pembiayaan merupakan dukungan pendanaan untuk kebutuhan atau pengadaan barang / aset / jasa tertentu yang mekanisme umumnya melibatkan tiga pihak yaitu pihak pemberi pendanaan, pihak penyedia barang/ aset/ jasa tertentu, dan pihak yang memanfaatkan barang/ aset/ jasa tertentu. Fungsi utama pembiayaan adalah untuk membantu mengatasi keterbatasan dana. Pembiayaan memungkinkan individu atau perusahaan untuk mengatasi keterbatasan dana yang mereka miliki. Dengan mendapatkan pembiayaan, Anda dapat memiliki akses ke dana yang lebih besar daripada yang tersedia secara langsung.
Pada Prinsipnya, Manajemen Pembiayaan pada proses pendidikan meliputi 4 hal sebagai berikut :
1. Transparansi
Transparasi dapat dipahami sebagai keterbukaan, artinya dalam pengelolaaan pembiyaan keuangan sekolah diperlukan adanya keterbukaan. Keterbukaan tersebut berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan sekolah, jumlah dana yang dikelola sekolah, serta penggunaan dana sekolah. Melalui keterbukaan akan menimbulkan kepercayaan dari stakeholders sekolah, antara lain pemerintah, masyarakat luas, orang tua peserta didik, tokoh masyarakat, alumni, dan unsur-unsur lainnya.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah.
3. Efektivitas
Efektif dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah perbandingan antara (input) dan (output). Perbandingan tersebut dapat dilihat dalam 2 hal yakni dari segi penggunaan waktu dan dari segi kualitas hasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H