Mohon tunggu...
Ahmad Fadhil
Ahmad Fadhil Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya menyukai otomotif

Selanjutnya

Tutup

Financial

Industri Pariwisata Sepi Pengunjung, Apakah Pendapatan Negara Terancam Menurun?

4 Juli 2023   14:08 Diperbarui: 4 Juli 2023   14:18 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum pariwisata adalah perjalanan atau kunjungan seseorang atau kelompok ke tempat-tempat di luar tempat tinggal mereka untuk tujuan rekreasi, liburan, bisnis, atau keperluan lainnya. Pariwisata juga melibatkan berbagai sektor industri terkait, termasuk perhotelan, restoran, transportasi, jasa pariwisata, dan perdagangan. Selain itu, pariwisata juga dapat memiliki dampak pada lingkungan, budaya, dan aspek sosial masyarakat setempat.pariwisata dapat menjadi salah satu sektor ekonomi yang penting bagi suatu negara atau wilayah, memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan devisa, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pariwisata sering kali menjadi fokus strategi pembangunan pariwisata oleh pemerintah dan lembaga terkait untuk mempromosikan destinasi wisata mereka dan meningkatkan manfaat ekonomi yang terkait.

Mari kita mengintip kebelakang betapa merostnya sektor pariwisata di Indonesia pada saat wabah covid-19 kemarin menyerang. Sepinya pengunjung dalam industri pariwisata bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah pandemi COVID-19 yang sudah berakhir sejak tahun lalu. Pandemi kemarin memaksa negara-negara untuk memberlakukan pembatasan perjalanan, penutupan hotel, dan atraksi wisata lainnya. Sebagai akibatnya, banyak wisatawan yang mengurungkan niatnya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri atau mengunjungi destinasi wisata di dalam negeri. Selain itu, meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan dan keamanan juga dapat menjadi faktor yang membuat pengunjung enggan bepergian. Dampak dari sepi pengunjung dalam industri pariwisata dapat terlihat pada penurunan pendapatan negara. Negara-negara yang sangat bergantung pada sektor pariwisata akan merasakan pukulan yang berat pada penerimaan pajak dan devisa. Pendapatan dari pajak hotel, restoran, transportasi, dan kegiatan wisata lainnya akan menurun drastis, karena tidak ada wisatawan yang mengisi tempat-tempat tersebut.

dalam forum Knowledge Sharing Forum (KSF) yang diselenggarakan pada hari Kamis (29/07/2021) Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI) juga mengatakan bahwa dampak dari pandemi untuk pariwisata dan ekonomi kreatif sangat dahsyat, penurunan wisatawan mancanegara mencapai 75% dan wisatawan nusantara sekitar 30%. Lebih dari 2 juta masyarakat kehilangan pekerjaan dari total 34 juta yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Selain itu, industri pariwisata juga memiliki efek domino terhadap sektor-sektor lain dalam perekonomian. Banyak bisnis lokal, seperti toko suvenir, pedagang makanan, dan penyedia jasa transportasi lokal, bergantung pada kunjungan wisatawan untuk bertahan hidup. Jika pengunjung berkurang, maka bisnis-bisnis ini juga akan merasakan dampaknya. Akibatnya, pendapatan mereka menurun, jumlah karyawan yang dipekerjakan berkurang, dan bahkan beberapa bisnis mungkin terpaksa gulung tikar.

Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah perlu mengambil tindakan yang tepat. Dalam jangka pendek, mereka dapat memberikan bantuan finansial kepada bisnis pariwisata yang terdampak, termasuk subsidi gaji untuk karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja. Selain itu, promosi pariwisata dalam negeri dapat menjadi solusi sementara, dengan mendorong penduduk lokal untuk melakukan perjalanan di dalam negara mereka sendiri.

Dalam jangka panjang, pemerintah perlu melakukan upaya untuk membangun kepercayaan dan memulihkan citra destinasi wisata mereka di mata wisatawan lokal maupun internasional. Ini bisa dilakukab melalui kampanye pemasaran yang kuat, meningkatkan standar kebersihan dan keamanan serta menjamin semua tempat wisata sudah sepenuhnya steril.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun