Mohon tunggu...
Ahmad Fadhil
Ahmad Fadhil Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya menyukai otomotif

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Produksi Miras Dihentikan, Akankah Berdampak pada Perekonomian?

13 November 2022   14:41 Diperbarui: 13 November 2022   14:46 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Miras atau minuman keras adalah salah satu wujud benda haram yang dilarang selain berjudi karena lebih banyak dosa besar dibandingkan manfaatnya (lihat QS Al-Baqarah (2): 219). Dalam Tafsir Al-Muyassar, miras dapat menjadikan seseorang kehilangan akal dan harta bendanya, bahkan dapat memicu kepada kasus kriminal lain. Misalnya permusuhan, perselisihan, penghalang zikir dan sholat, bahkan bisa memperkosa dan membunuh. Di ayat lain, QS Al-Maidah (5): 91, Allah SWT menegaskan untuk menghentikan kedua perbuatan itu

Menteri Perdagangan yang pada saat itu dijabat oleh Rachmat Gobel mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol.

LALU BAGAIMANA DAMPAK NYA TERHADAP PEREKONOMIAN?

Dari analisis ekonomi, minuman keras merupakan barang konsumtif yang akan habis dalam sekali pakai. Banyak sisi negatif yang ditimbulkan ketika konsumsi alkohol naik. Apalagi jika melihat latar belakang Indonesia yang merupakan negara dengan komunitas Muslim terbesar di dunia.

Rasanya tidak etis jika minuman keras dijadikan alat untuk meningkatkan daya beli dalam perekonomian. Rencana kebijakan ini dinilai tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap perekonomian. Justru masyarakat lebih mengkritisi tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari pelonggaran tersebut.Alkohol selama ini menjadi penyebab beberapa tindak kriminal karena pengaruhnya yang menurunkan tingkat kesadaran. 

Alkohol merupakan depresan yang menekan kinerja sistem syaraf pusat. Konsumsi alkohol akan berpengaruh terhadap meningkatnya aktivitas asam gamma aminobutyric (gaba) dan melemahkan glutamin yang menyebabkan koordinasi tubuh menjadi lumpuh.

Sedangkan menurut hasil riset Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, konsumsi di atas 15 liter alkohol murni per tahun memicu munculnya lebih dari 200 penyakit kronis, di antaranya kanker dan sirosis hati. Setiap tahunnya lebih dari 3,3 juta orang meninggal sebagai dampak konsumsi minuman beralkohol berlebihan.Angka tersebut bahkan lebih tinggi daripada kematian yang disebabkan penyakit AIDS, TBC, atau kejahatan kekerasan lainnya. Akankah pemerintah masih tutup mata dengan fakta tersebut? 

Terkait masalah di atas, saya berpendapat bahwa miras tidak begitu berdampak terhadap perekonomian, dikarenakan masih banyak sumber pemasukan negara dibidang ekonomi yang lain

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun