Beberapa anggota laskar datang mendekat. Mereka memakai pakaian silat yang sama dengan Inani. Baju kuning dengan celana cokelat.
Awalnya cuma empat orang. Namun saat tahu apa yang dibawa Inani dan kawannya, mereka langsung tinggalkan pekerjaan masing-masing saat itu juga. Datang berjubel pula macam gerombolan semut kuning yang berebut gula.
Mereka tampak tidak menyangka bahwa Inani dan kawannya berhasil membawa pulang bandit Hutan Larangan dan orang asing bercaping bambu dengan pakaian hitam yang lusuh.
Dimas balas pandangan asing itu dengan senyuman dan para anggota laskar yang lain balas dengan kebingungan. Meskipun disambut dengan penuh kebingungan, tetapi Dimas yakin bahwa dirinya akan diterima dengan baik.
Inani mendekati salah satu gadis yang berdiri di barisan depan lalu berkata, "tolong panggilkan ketua sekarang juga!"Â
Gadis itu menjura dan berbalik pergi. Melewati tubuh anggota laskar lain yang saling berdesakan.
Beberapa saat kemudian, seorang pria muncul dari balik kerumunan. Pria berjanggut dan kumis tipis memakai jubah hitam yang menjuntai ke bawah, tetapi tidak sampai menyentuh tanah.
"Ketua, kami berhasil menjalankan misi dan membawa tawanan untuk digali informasinya," kata Inani sambil menjura pada ketuanya.
Si Ketua lalu tersenyum dengan puas dan memberikan selamat padanya. Para anggota laskar yang lain bersorak gembira. Turut serta memberikan selamat kepada Inani.
"Aku tidak menyangka kalian akan berhasil membawa tawanan ke sini. Misi kalian hanya untuk mata-mata dan mencari informasi. Tapi, kalian kembali dengan informan," puji si ketua dengan nada bangga.