Robot itu mengerang keras. Tubuhnya menjadi terhuyung-huyung. Gerakannya sedikit kurang seimbang. Cakaran Claw Girl yang dalam itu berhasil merobek tubuhnya yang keras dan memutus beberapa kabel. Mesin hidup ini pun merobohkan diri seketika.
Melihat hal tersebut orang-orang semakin gembira. Harapan mulai tampak. Superhero mereka hampir menang. Sorakan pun semakin keras dan jelas-jelas memuji Claw Girl.
Purwanti belum pernah merasakan ini sebelumnya. Biasanya yang ia rasakan hanya rasa manis dan kehangatan semata. Namun kini ada rasa senang, gembira, dan optimisme. Sungguh ini adalah hari yang luar biasa bagi Purwanti.
Sambil membenahi kembali topengnya, superhero ini pun akhirnya terhanyut dalam suasana. Ia terlena dan lengah. Sampai robot harimau yang belum dikalahkannya itu melihat kesempatan emas.
Tanpa sepengetahuan Claw Girl, robot harimau ini mengambil ancang-ancang. Ia coba ambil posisi merunduk. Dengan hati-hati, robot ini menggeser sedikit demi sedikit tubuhnya agar orang-orang tidak menyadarimya.
Robot ini mulai mengkalkulasi kemungkinan-kemungkinan. Aliran listrik mulai mengalir pada setiap jaringan kabel yang masih utuh ke arah kaki depan sebelah kanan. Ia coba kumpulkan tenaga secukupnya.
Setelah tenaga terkumpul dan kalkulasinya tepat. Robot harimau ini kemudian serang Claw Girl dengan cakarnya yang kuat itu.
Serangan tiba-tiba ini mengenai Claw Girl dan membuat dirinya terhempas beberapa jarak hingga menghantam mobil yang terparkir di seberang jalan.
Orang-orang terhenyak. Serangan tersebut benar tidak terduga. Namun hal yang tidak terduga justru berasal dari Claw Girl itu sendiri.Â
Orang-orang yang semula menyorakinya, kini menatap ngeri ke arah dirinya.
Bersambung