Mohon tunggu...
Ahmad RisqiMaolana
Ahmad RisqiMaolana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

positif and proaktif

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Eksploitasi Tenaga Kerja Dalam Perspektif Carl Marx dan Pandangan Ekonomi Islam

6 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   19:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

4. Pekerja anak, masih banyak dijumpai anak sering kali menjadi korban eksploitasi, karena banyak anak dipekerjakan tidak dengan seusianya.

Eksploitasi tenaga kerja adalah masalah sosial yang merugikan harkat dan martabat manusia. Kritik Karl Marx terhadap sistem kapitalisme memberikan pemahaman mendalam tentang akar masalah ini, tetapi Islam menawarkan solusi yang lebih holistik. Dengan prinsip keadilan, penghormatan terhadap hak-hak pekerja, dan mekanisme distribusi kekayaan yang berlandaskan syariah, ekonomi Islam memberikan jalan untuk menghapus eksploitasi dan menciptakan sistem kerja yang lebih manusiawi. Ekonomi Islam menempatkan keadilan dan kesejahteraan manusia sebagai prinsip utama dalam hubungan kerja. Beberapa ajaran utama Islam terkait tenaga kerja yaitu:

1. Kewajiban memberikan upah yang adil, Islam menekankan bahwa upah harus mencerminkan nilai kerja seseorang. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah).

2. Larangan eksploitasi, baik dalam bentuk penundaan pembayaran upah maupun kerja berlebihan tanpa kompensasi, dianggap zalim dan bertentangan dengan prinsip syariah.

3. Keseimbangan dalam bekerja, Islam menekankan keseimbangan antara bekerja, beristirahat, dan ibadah. Allah SWT berfirman: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia…” (QS. Al-Qashash: 77)

4. Hubungan yang manusiawi antara pekerja dan pemberi Kerja, Dalam Islam, hubungan antara pekerja dan pemberi kerja bukan sekadar transaksi ekonomi, melainkan hubungan kemanusiaan yang dilandasi keadilan dan penghormatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun