Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bikini dan Pohon Kelapa

26 September 2021   02:28 Diperbarui: 26 September 2021   06:15 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sepanjang waktu penulis berada di layanan wisata, baik itu bersama wisatawan asing maupun domestik tidak pernah sekalipun melihat penggunaan bikini selain di area pantai atau kawasan wisata bukan dalam sebuah komunitas masyarakat sekitar sehingga para pengguna pun menyadari akan keberadaan mereka dan menghormati sekitarnya.

Namun ketika berada di kawasan dimana pakaian tersebut memang sesuai untuk penggunaannya dan  pada tempatnya untuk melakukan kegiatan di air atau pantai maka hal tersebut bisa menjadi lumrah.

Dapatkah kebiasaan melihat pengguna bikini di pantai menghapuskan kontroversi? pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang mungkin sulit terjawab.

Akan tetapi bagi penulis yang bertugas di bidang pelayanan berwisata selalu membayangkan bikini seperti bentuk atol Bikini setelah dijadikan tempat tes bom nuklir oleh Amerika pada tahun 1946 tersebut yang bentuknya hancur berantakan, sehingga bisa tetap terfokus dalam memberikan pelayanan serta pada dasarnya sudah terbiasa akan hal tersebut.

Dan bila berada di pantai, bagi penulis juga adalah sebuah pemandangan yang menyatu dengan keindahan pemandangan pantainya serta melihat pohon kelapa yang kurus batangnya namun kuat menahan buah kelapa yang jumlahnya banyak pada bagian atasnya.

Salam pariwisata.

Referensi :
1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun