Setelah desakan dari para penasehatnya termasuk kepala staf Gedung Putih yang diperankan oleh Martin Sheen serta setelah sang pacar marah dan memutuskan hubungan dengan sang Presiden karena RUU Energi nya tidak diajukan dan justru RUU Crime, sang Presiden pun bertindak.
Didepan wartawan di Gedung Putih, sang Presiden mengatakan bahwa dia menyadari bahwa menjadi Presiden di negara ini (Amerika) memang berhubungan dengan karakter.
Film ini menarik berbumbu drama dan romance namun yang lebih menarik adalah cara sang Presiden menanggapi kritikan terhadap pribadi nya dan bukan cara dia menjalankan pemerintahan.
Dalam menanggapi kritikan, sang Presiden tidak menggunakan kekuasaannya untuk membalas sang Senator melainkan melalui jalur yang sama yaitu melalui pidato, berbicara lewat media yang menjangkau banyak orang.
Menariknya ketika berbicara di depan mic, sang Presiden justru menantang sang Senator untuk berdebat mengenai nilai nilai demokrasi Amerika dan bila ingin berdebat tentang karakter dia pun siap dan jangan libatkan Sydney Ellen Wade, sang pacar.
Ya sebuah negara seperti Amerika yang sudah belajar demokrasi ratusan tahun pun masih terlibat debat dan kritik, namun itulah demokrasi.
Bila keluar dari topik ini, Presiden AS asli Barrack Obama pun pernah berkata dalam sebuah pidato bahwa dalam demokrasi perbedaan bisa terjadi dan bila itu terjadi mari kita bawa ke meja, duduk bersama dan bila tidak ada titik temu mari kita berkompromi.
Dan dalam film ini, hal tersebut memang tidak terlihat namun sang Presiden mencontohkan demokrasi dengan tidak menggunakan kekuasaannya (power abuse) untuk menyerang balik kritikan dari Senator melainkan melalui pidato yang powerful hingga mengubah persepsi seluruh rakyat nya termasuk sang pacar yang kembali ke pelukannya setelah mendengarnya.
Suara rakyat penting, begitu pula suara sang Presiden dan itulah yang dipertunjukan oleh Andrew Sheperd melalui pidatonya berupa kata-kata yang tegas dan mencerminkan keaslian.
Dan ketika kata-kata dapat mengubah keadaan, maka itu akan lebih kuat daripada kekuasaan.
Rakyat bisa percaya dengan sang Presiden nya hanya melalui kata-kata dan ini sebenarnya juga merefleksikan keaslian (genuine) dari karakter sang Presiden.